Kubu Jokowi Nilai BPN Kehabisan Akal Dongkrak Elektabilitas Prabowo
Merdeka.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Ace Hasan Syadzily, mengkritik strategi yang digunakan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga. Menurut Ace, strategi itu digunakan BPN karena suara Prabowo yang stagnan.
"Elektabilitas yang stagnan membuat BPN Prabowo-Sandiaga seperti kehabisan akal. Akhirnya, muncul dua hal yang tidak mencerdaskan rakyat," ucap Ace saat dikonfirmasi, Selasa (5/1).
Pertama, tim BPN selalu menyindir Jokowi. Caranya tidak hanya dengan pernyataan politik, tapi juga melalui puisi seperti yang dilakukan Wakil ketum Gerindra Fadli Zon, hingga menyinggung cucu Jokowi, Jan Ethes.
Kedua, kata Ace, melodrama yang dimainkan untuk menarik perhatian pemilih. Termasuk melodrama penahanan Ahmad Dani dan Buni Yani.
"Model seperti ini dilakukan saat kunjungan 1000 titik sandiwara. Inti permainan melodrama adalah permainan peran sebagai korban ketiadakadilan, didzolimi. Permainan yang lain adalah mendramatisasi suasana sedang terpuruk, krisis dan juga sedang dijajah asing," kata politisi Golkar ini.
Menurut Ace, yang dilakukan BPN sama saja membodohi rakyat. Karena tidak ada adu konsep dan gagasan yang ditawarkan.
"Cara-cara semacam ini merupakan pembodohan bagi rakyat. Tidak ada ide, gagasan dan konsep segar yang ditawarkan. Itulah sebabnya mengapa elektabilitas Prabowo stagnan," ucapnya.
Sebelumnya, juru debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria menilai, Capres Petahana Joko Widodo atau Jokowi panik karena elektabilitasnya mandek. Sehingga, belakangan ini Jokowi tampak menyerang lawan politiknya.
"Kalau petahana menyerang itu berarti petahana melihat bahwa faktanya survei-survei membuktikan elektabilitas petahana itu stagnan. Sementara suara dari penantang terus naik dan meningkat," kata Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/2).
Politikus Partai Gerindra itu juga menduga Jokowi kesal lantaran jumlah masyarakat yang hadir dalam tiap kegiatannya tak seheboh capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Sehingga, kepala daerah dikerahkan supaya banyak masyarakat datang.
"Dari jumlah yang datang padahal mohon maaf kalau petahana bikin acara itu selalu melibatkan banyak pihak diantaranya aparat. Ya kepala dinas, lurah, bupati, walikota, kadang gubernur. Itu dilibatkan dalam rangka pengerahan massa," kata Riza.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi
Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo-Gibran Nilai Elektabilitas NasDem dan PKB Terdongkrak Koalisi di Pilpres
Kubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.
Baca SelengkapnyaPrabowo dan Jokowi Blusukan Bareng ke Jateng, Elektabilitas Ganjar Terancam?
Di Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (29/1), Jokowi dan Prabowo meresmikan graha utama Akademi Militer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif
Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Izin Absen Ratas dengan Jokowi, Alasannya Ada Acara Bukber Bareng TKN & TKD
Prabowo seharusnya mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan untuk membahas ketenagakerjaan
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca Selengkapnya