Kuasai Suara di Pemilu 2024, Kenapa Anak Muda Alergi dengan Partai?
Merdeka.com - Analis Politik dari Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengungkap, alasan anak muda apatis terhadap politik. Salah satunya, karena minim pelibatan anak muda dalam kegiatan politik.
"Kenapa anak muda itu alergi dengan partai, karena mereka tidak dijamah, tidak ikut sertakan," kata Adi di acara Talks Show PPP di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Minggu (5/2).
Menurutnya, anak-anak muda harus sadar bahwa jika suka tidak suka, negara dikendalikan oleh partai politik.
"Kita mau jadi apapun di negara ini, kalau selain dari partai, lewat lah. Bahkan untuk urusan yang tidak kelihatannya pun itu juga menjadi penting," tuturnya.
"Teman-teman di sini ingin menjadi komisioner KPU, KPU kan dianggap institusi setengah dewa. Tapi KPU dan Bawaslu yang menjadikan Komisi II DPR," sambungnya.
Sementara, Ketua DPP PPP Thobahul Afthoni mengajak pemuda memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasan untuk regenerasi partai. Terlebih, pada Pemilu 2024 pemilik suara pemula akan mendominasi.
"Darah segar bagi PPP karena kehadiran teman-teman pemuda kami harapkan bisa menyumbang sumbangsih pemikiran dan gagasan untuk kesinambungan regenerasi partai," kata dia.
Menurutnya, banyaknya pemilih muda di Pemilu 2024 harus bisa manfaatkan. Untuk itu, sumbangsih dan pemikiran anak-anak muda dibutuhkan.
"Apalagi tantangan pemilih, tantangan pragamatisme politik bagaimana pemuda menghadapi tantangan bangsa supaya partisipasi pemikiran para pemuda bisa terakomodir dan memberikan kontribusi untuk bangsa," tuturnya.
Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan, pemilih muda mendominasi di Pemilu 2024. Definisi pemilih pemula yakni warga berusia 17-39 tahun.
Menurut CSIS, proporsi pemilih muda pada Pemilu 2024 diprediksi mendekati 60 persen atau sekitar 190 juta orang.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaPada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen.
Baca SelengkapnyaHasil survei terbaru dinilai sulit berubah, termasuk dampak dari swing voter
Baca SelengkapnyaPara capres-cawapres harus tampil sebagai sosok penuh kedamaian.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca SelengkapnyaAdapun syarat suara partai politik untuk lolos ke DPR harus mencapai 4 persen.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca Selengkapnya