Klaim mendominasi kemenangan Pilkada, parpol pendukung Jokowi segera konsolidasi
Merdeka.com - Ketua Umum PPP, Romahurmuziy atau Rommy menerima kedatangan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Selatan, Kamis (26/6) sore. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam dan dilakukan tertutup. Terkait isi pembicaraan, Airlangga Hartarto menyampaikan membahas hasil pelaksanaan Pilkada serentak di 161 daerah.
"Jadi silaturahmi ini adalah yang pertama pasca Pilkada. Ini menunjukkan partai Golkar dan PPP itu mempunyai kesamaan pandang untuk langkah-langkah politik selanjutnya," jelasnya.
Airlangga mengatakan pelaksanaan Pilkada serentak di Indonesia menjadi perhatian seluruh dunia. Demokrasi di Indonesia dinilai semakin dewasa. Kegiatan ini pun menurutnya tak mengganggu kegiatan di bidang lainnya seperti kegiatan ekonomi.
Selain membicarakan hasil Pilkada, Airlangga dan Rommy telah menyepakati langkah yang akan ditempuh menjelang Pilpres 2019. Mengingat dua partai ini sama-sama mengusung Jokowi sebagai capres. Hasil pilkada serentak bakal menjadi modal partai koalisi pendukung pemerintah untuk semakin solid. Modal ini akan ditindaklanjuti dengan pertemuan khusus bersama Presiden Jokowi.
"Langkah-langkah yang konkret dan termasuk juga komunikasi yang intens antara ketua umum partai dengan Pak Presiden ini tentu akan ditingkatkan," ujarnya.
Pimpinan parpol koalisi pendukung Jokowi juga telah sepakat bahwa mereka tak akan bisa dipecah belah. Soliditas mereka tak perlu diragukan.
"Kami sudah sepakat bahwa Pak Presiden solid kami dukung. Mengenai pendamping beliau nanti melalui mekanisme tertentu sejauh mekanisme itu diketahui oleh ketum partai. Itu mekanisme kita serahkan ke Bapak Presiden," jelasnya.
Rommy menambahkan, dirinya dan Airlangga mensyukuri Pilkada berjalan dengan lancar, aman dan bermartabat. Tak ada hujatan yang menyertai kemenangan dan kekalahan pasangan calon. Hal itu menunjukkan kematangan masyarakat dalam berdemokrasi dan sekaligus menjadi contoh negara demokrasi terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan India.
"Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di dunia mampu untuk memberikan contoh dan menjadi pembelajaran bagi negara demokrasi lain di dunia. Meskipun Indonesia masih tergolong atau masuk dengan negara demokrasi muda," jelasnya.
PPP dan Golkar juga bersyukur hasil Pilkada versi hitung cepat menunjukkan kemenangan mayoritas didapatkan parpol koalisi Jokowi.
"Alhamdulillah partai-partai yang merupakan partai pengusung Pak Jokowi 2019 yang akan datang itu juga mendominasi kemenangan. PPP alhamdulillah bisa mendapatkan kemenangan di seluruh Pulau Jawa dan Golkar di samping Jawa Timur juga mendapatkan kemenangan di provinsi di luar Jawa. Apalagi kalau kita hitung pilkada-pilkada kabupaten dan kota," jelasnya.
Rommy menambahkan PPP dan Golkar juga membangun kesepakatan bersama untuk segera mempersiapkan konsolidasi partai pendukung Jokowi. Konsolidasi penting ditingkatkan mengingat jadwal pendaftaran pasangan capres-cawapres semakin dekat.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soal Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang: Bisa Ditanyakan ke Bapak, Pilihannya Siapa
Terkait paslon yang didukung Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang meminta agar ditanyakan langsung ke presiden
Baca SelengkapnyaBicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi soal Pilpres 2024 Satu Putaran: Kita Tunggu Bersama-sama
Jokowi mengajak semua pihak untuk menunggu bersama-sama hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaAirlangga Sebut Jokowi Boleh Kampanye Tanpa Cuti, Ini Alasannya
Airlangga menyebut, hampir seluruh presiden masuk dalam partai politi
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bantah Kunjungan Jokowi ke Jateng Strategi TKN Prabowo-Gibran
Airlangga menilai arah dukungan Jokowi di Pilpres 2024 sudah jelas
Baca Selengkapnya