Kisruh Partai Golkar, Habibie diminta 'turun gunung'
Merdeka.com - Kekisruhan sedang melanda Partai Golkar jelang Musyawarah Nasional (Munas) ke IX digelar. Dengan adanya perpecahan di internal Partai Golkar, diprediksi Munas akan digelar sebanyak tiga kali. Yaitu Munas Kubu Aburizal Bakrie (Ical), Munas Kubu Agung Laksono dan Munas kompromi yang baru saja digulirkan oleh Mantan Pimpinan MPR Hajriyanto Y. Thohari.
Hajriyanto yang juga maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar itu berharap sesepuh-sesepuh partai seperti BJ Habibie dan Suhardiman bersedia turun gunung untuk turut mendamaikan kekisruhan yang terjadi. Sejauh ini, tokoh-tokoh Golkar yang memiliki pengaruh dan wibawa belum sepenuhnya mengambil sikap.
"Pak Suhardiman, Bu Sulasikin, Pak Habibie dan yang lain-lainnya belum turun dan kami berharap turut mendamaikan," kata Hajriyanto kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/11).
Menurut dia, sosok sekelas Habibie yang juga merupakan kader Golkar merupakan kultur priyayi. Tidak suka ramai-ramai dan diyakini memiliki pengaruh yang besar agar partai tetap bersatu.
"Kami berharap sesepuh Partai Golkar dapat turun dan memberikan andil agar tercapai kompromi," harapnya.
Lebih jauh, Hajriyanto menyarankan agar Kubu Ical dan Kubu Agung berdamai. Sebab, bila terus terjadi perpecahan, maka penyelesaiannya akan semakin panjang.
"Wong semuanya sama-sama tidak konsisten. Kalau Munas Bali berlangsung kemudian Munas Jakarta berlangsung. Kan politik bisa panjang. Makanya Munas kompromi saja," tandasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca SelengkapnyaGolkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSelain pengurus partai politik, PPP juga turut mengundang pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengenakan kemaja bewarna biru muda. Dia terlebih dahulu menyapa masyarakat yang telah menunggu ditengah hujan.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaBagi Golkar, selalu menerima dengan tangan terbuka untuk kader-kadernya untuk kembali lagi.
Baca Selengkapnya