Ketum Golkar diminta libatkan KPK sebelum tunjuk ketua DPR baru
Merdeka.com - Partai Golkar pekan depan dikabarkan akan mengirimkan nama ketua DPR pengganti Setya Novanto. Sejumlah nam sudah disebut menjadi kandidat kuat. Di antaranya Bambang Soesatyo, Agus Gumiwang, Azis Syamsuddin, Zainudin Amali hingga Fadel Muhammad.
Koordinator ICW Donal Fariz setuju dengan wacana pencalonan ketua DPR yang harus mempertimbangkan penilaian dari Komisi Pemberantasan Komisi (KPK). Dia menganjurkan, agar Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto berkonsultasi dengan pimpinan KPK. Langkah ini dilakukan untuk mempertanyakan kredibilitas sejumlah kandidat yang diusung Golkar.
"Wacana tersebut bagian dari membangun pimpinan DPR yang bersih. Bagaimanapun juga imej DPR akan diukur dari pimpinan mereka," kata Donal di Jakarta, Sabtu (13/1).
Sejalan dengan Donal, Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi mengatakan, nama-nama itu harus dicek satu-satu dari KPK, kepolisian maupun kejaksaan. Kandidat ketua DPR harus mendapat pertimbangan dan penilaian oleh KPK dengan predikat baik dan bersih.
"Ketua DPR ke depannya harus dipastikan tidak berpotensi terjerat kasus hukum, tidak punya beban moral, baik etikanya, berintegritas dan berbudi pekerti yang baik," kata Pangi.
Pengajuan kandidat ketua DPR yang mendapatkan pertimbangan dan penilaian dari KPK, kejaksaan dan kepolisian harusnya menjadi gebrakan yang dilakukan oleh Golkar. Langkah ini, menurut Pangi, juga dalam rangka memperbaiki citra Golkar. Oleh karena itu, jangan sampai Golkar salah kirim lagi mengutus elit Golkar di jabatan yang sangat penting ini.
Apabila Golkar salah orang lagi menempatkan posisi jabatan strategis di DPR, maka akan menghancurkan citra institusi DPR dan partai Golkar, selaku partai yang mengirimkankan kadernya.
"Bisa kebayang kalau kemudian ketua DPR yang baru terpilih, nggak berselang waktu lama, ketua DPR kembali menjadi tersangka," kata Pangi. Ketua DPR baru harus bersih dari korupsi, kasus pajak dan kasus hukum lain. Niscaya lembaga perwakilan rakyat akan meraih kembali hati rakyat.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kader Golkar Yang Pilih Prabowo-Gibran Baru 65 Persen, Airlangga Kumpulkan Pimpinan DPD Seluruh Indonesia
Airlangga memerintahkan mereka bekerja lebih keras untuk pemenangan pasangan calon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaGolkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Golkar Tutup Kampanye dengan Konser Menjemput Kemenangan di Bandung
Partai Golkar menutup rangkaian kampanye dengan menyelenggarakan acara bertajuk "Konser Menjemput Kemenangan" di Eldorado Dome, Bandung, Jumat (9/2).
Baca SelengkapnyaGolkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaPPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?
PPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.
Baca SelengkapnyaPAN dan Golkar Berebut Andil Besar Menangkan Prabowo-Gibran
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terang-terangan minta jatah 5 kursi menteri di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaCagub DKI Jakarta Ditentukan Prabowo, Tak Mesti Kader Gerindra
Partai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya