Ketua MPR: Sindir Menyindir dalam Demokrasi Biasa
Merdeka.com - Indonesia saat ini tengah memasuki tahun politik. Karena pada 2018 hingga 2019, masyarakat Indonesia ramai-ramai mengikuti pesta demokrasi di setiap wilayahnya masing-masing tinggal.
Dengan sudah memasuki tahun politik, Ketua Majelis Permusyawaratan (MPR) Zulkifli Hasan menilai saling sindir-menyindir di tahun politik saat ini sangatlah wajar.
"Sindir menyindir dalam demokrasi biasa," kata Zulkifli di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/11).
Meskipun begitu, ia pun tetap tak ingin saling sindir-menyindir satu sama lain berlebihan.
"Tapi jangan sampai bermain bola itu, jangan sampai nekelnya keras sampai patah kaki. Nah itu sudah kartu merah, kalau gocek-gocekan bola kan biasa tuh," ujarnya.
Selain itu, jatuhnya hari pahlawan pada hari ini Sabtu (10/11). Dia ingin agar para politisi bisa memperkuat NKRI, meskipun berbeda partai dan saling sindir-menyindir.
"Jadi momen hari pahlawan kita perkuat persatuan, saya juga mengajak temen temen politisi ayolah politiknya itu politik kebangsaan, politik persatuan, politik untuk memperkuat NKRI dan politik kemajuan," ungkapnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaJelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaBuka Rapat Paripurna, DPR Singgung Etika Politik Siap Menang dan Kalah
DPR berharap agar menciptakan pemilu yang baik adalah tugas bagi para kontestan dan juga penyelenggara pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu
Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca SelengkapnyaGuru Besar-Dosen ITB Minta Pemerintah Netral dan Beri Perlakuan Sama Bagi Setiap Kontestan Pilpres
Guru Besar-Dosen ITB Mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai, serta menjunjung hak asasi setiap pemilih.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Gara-Gara Jalan Dikeramik, Banyak Pemotor 'Ngepot' di Medan
Persimpangan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, mendapat sorotan publik. Penggunaan material keramik membuat pemotor banyak terpeleset.
Baca SelengkapnyaTurun Gunung Kampanyekan Prabowo di Malang, SBY: Beliau Sahabat Saya, Putra Terbaik Bangsa
SBY juga mengajak masyarakat mencoblos Partai Demokrat. Sebab menurutnya, Demokrat adalah partai yang selama ini selalu berpihak dan memperjuangkan hak rakyat.
Baca SelengkapnyaLonjakan Suara PSI Capai 3,13 Persen Dinilai Tak Masuk Akal
Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mempertanyakan penyebab suara PSI yang dalam enam hari terakhir mengalami lonjakan drastis
Baca SelengkapnyaJenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya
Surat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.
Baca Selengkapnya