Ketua KPU minta rakyat jangan terlalu risau soal 22 Juli
Merdeka.com - Jelang pengumuman hasil Pemilu Presiden pada 22 Juli mendatang, masyarakat dirisaukan dengan kabar tentang ancaman terjadinya kerusuhan. Informasi tersebut banyak disebar melalui media sosial, bahkan SMS maupun mulut ke mulut.
Terkait isu tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta agar masyarakat tetap tenang dan risau atas informasi yang tak jelas sumbernya. Apalagi, aparat keamanan sudah memberikan jaminan agar pengumuman hasil Pilpres 22 Juli nanti berlangsung dengan aman.
"Jangan terlalu risau, jangan khawatir, masyarakat kita sudah sangat dewasa. Tidak ada satu pun keributan dalam rekapitulasi di daerah. Masyarakat lebih menerima, para saksi tidak ribut-ribut. Dulu waktu pileg ada pembakaran, sekarang tidak ada, ribut-ribut tidak ada," ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik di Gedung MK, Jakarta, Jumat (18/7).
KPU sendiri juga sudah memiliki standar keamanan di dalam dan sekitar gedung. Mereka sudah menempatkan pengamanan di bagian dalam, sementara bagian luar mendapat pengawasan ketat dari kepolisian.
"Kita berharap rekapitulasi bisa berjalan lancar sesuai jadwal yang ditetapkan, dan hasilnya diterima kedua belah pihak," lanjutnya.
Tak hanya itu, Husni memastikan proses rekapitulasi suara segera selesai pada 21 Juli mendatang. "Kalau selesai tanggal 21, ada jamnya nanti, kalau mungkin diumumkan tanggal 21," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan demikian rekapitulasi nasional hanya tinggal menyisakan enam provinsi.
Baca SelengkapnyaProses rekapitulasi hasil perolehan suara dari luar negeri telah mencapai 90 persen hingga Minggu sore.
Baca Selengkapnya"Mudah-mudahan satu-dua hari ini selesai. Tanggal 13. Iya, Kuala Lumpur tuntas," kata Idham Holik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 sudah memasuki tahapan rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.
Baca SelengkapnyaNamun karena ada 1 wilayah yaitu Kuala Lumpur yang harus dilakukan PSU sehingga suara pemilihan di luar negeri belum bisa disebut 100 persen
Baca Selengkapnyakowi masih menunggu Komisi Pemilihan Umum menyelesaikan rekapitulasi.
Baca SelengkapnyaSetelah selesai di tingkat kecamatan, nantikan akan dilanjutkan penghitungan di tingkat kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaSuara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca Selengkapnya