Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketua Komisi VII DPR Usul Bentuk Pansus Divestasi Saham Freeport

Ketua Komisi VII DPR Usul Bentuk Pansus Divestasi Saham Freeport freeport. ©2018 liputan6.com

Merdeka.com - Pemerintah melalui Inalum membeli 51 persen saham Freeport. Namun, hal tersebut dinilai menyalahi aturan dan terkesan dipaksakan.

Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu menilai, ada kesepakatan yang dilanggar oleh pemerintah dalam proses divestasi saham itu. Salah satunya soal dampak lingkungan dari penambangan Freeport di Papua.

Gus Irawan bahkan menilai, pemerintah ingin menguasai saham Freeport hanya untuk tampak hebat saja. Terlebih, duit Rp 57 triliun yang digunakan untuk membeli saham itu berasal dari utang.

"Transaksi Freeport ini gagah-gagahan saja kelihatannya. Karena ini sudah melanggar kesepakatan, kesimpulan rapat yang diteken oleh pimpinan rapat oleh saya sendiri dengan Dirjen Minerba, Dirut Freeport Tony Wenas sama Dirut Inalum. Nanti bisa dicek poin kedua dari kesimpulan rapat itu. Kesepakatannya adalah transaksi divestasi itu dilakukan setelah masalah lingkungannya diselesaikan," kata Gus Irawan kepada wartawan, Senin (24/12).

Dia pun mengusulkan untuk dibentuk Pansus divestasi Saham Freeport. Sebab, ada kesepakatan yang dilanggar pemerintah dalam rapat Komisi VII DPR beberapa waktu lalu itu. Hal ini, menurutnya, tidak bisa dianggap remeh.

Gus Irawan melihat ada kesan akuisisi saham Freeport ini terlalu dipaksakan. Dia curiga, pemerintah akhirnya menempuh jalan apapun, termasuk melanggar kesepakatan dengan DPR demi menguasai saham Freeport.

"Kalau ada kesepakatan yang dilanggar, kami akan usut lebih jauh. Kalau perlu bentuk pansus untuk meneliti itu. Apakah ini berkaitan dengan tahun politik. Barangkali ada namanya sisi politis, atau ada siapa yang bermain. Kayak ini kan sangat dipaksakan dan sangat terburu-buru," kata Gus Irawan.

Politikus Gerindra itu meyakini, persoalan lingkungan ekosistem belum diselesaikan oleh pemerintah dan Freeport. Apalagi, kata dia, ada ganti rugi senilai Rp 185 triliun dalam persoalan lingkungan itu.

"Apa betul kemudian lingkungan yang terkorbankan ekosistem yang senilai Rp 185 triliun itu sudah diselesaikan. Saya tidak yakin bahwa itu selesai," kata Gus Irawan.

Gus Irawan lebih memilih agar masa kontrak karya Freeport itu habis tahun 2021. Bukan malah membeli sahamnya dan memperpanjang kerja sama.

Dia juga mempersoalkan terkait hak partisipasi (participating interest) sebesar 40 persen yang dimiliki Rio Tinto. Hak ini akan dikonversi menjadi saham sebagai upaya pemerintah mengendalikan saham mayoritas sebesar 51 persen. Rio Tinto adalah perusahaan tambang dunia yang berkedudukan di Inggris.

"Tiba-tiba yang dibeli itu participating interest-nya Rio Tinto, lalu itu dikonversi jadi saham. Jadi enggak ada lho sama sekali saham Freeport McMoran itu yang dibeli. Sama kemudian sahamnya Indocopper," beber Gus Irawan.

Surat utang untuk membeli saham Freeport juga tak luput dari kritikan. Padahal, kata Gus Irawan, awalnya pemerintah ingin pinjam uang dari Bank luar negeri. Tapi kenyataannya malah global bond.

"Dulu isunya pembiayaan bank, sudah ada 11 bank, setelah tiga mundur masih ada 8 bank. Saya dari awal tidak yakin karena isu lingkungan di perbankan internasional sangat jadi perhatian. Akhirnya, rupanya pembiayaan itu diperoleh dari penerbitan global bond. Yang saya baca itu global bond semua. Jadi bukan pinjaman atau kredit bank, tapi surat utang," kata dia.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diapit Pegunungan, Begini Potret Kamar Karyawan PT Freeport Bikin Nyaman
Diapit Pegunungan, Begini Potret Kamar Karyawan PT Freeport Bikin Nyaman

Intip potret kamar karyawan PT Freeport di dalamnya ada ranjang susun beserta kasurnya untuk 4 karyawan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Siap Kuasai 61 Persen Saham Freeport
Indonesia Siap Kuasai 61 Persen Saham Freeport

Indonesia mendominasi saham Freeport, pekerja lokal terus bertambah.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Susunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional
Susunan Kabinet Prabowo Belum Dibahas, TKN: Jangan Transaksional

TKN menunggu pengumuman resmi pemenang Pilpres dari KPU pada tanggal 20 Maret 2024

Baca Selengkapnya
UU Pemilu Digugat Lagi, Batas Usia Capres Maksimal 65 Tahun & Maju Pilpres Dibatasi 2 Kali
UU Pemilu Digugat Lagi, Batas Usia Capres Maksimal 65 Tahun & Maju Pilpres Dibatasi 2 Kali

Aturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Isu Panas Bumi Diharapkan Dibahas dalam Debat Cawapres Hari Minggu
Isu Panas Bumi Diharapkan Dibahas dalam Debat Cawapres Hari Minggu

Panas bumi ini memiliki potensi yang sangat luar biasa untuk bisa menjadi pendorong atau mewujudkan apa yang ditetapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik

Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya