Merdeka.com - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengungkapkan senior politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan sering melakukan komunikasi dan pertemuan. Komunikasi itu, semakin intens usai deklarasi Partai NasDem terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada 3 Oktober 2022.
Senior politik tersebut adalah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK).
Intensitas komunikasi para king maker atau istilah bagi orang-orang yang memiliki pengaruh besar dalam suksesi seorang pemimpin ini beragam. Mulai dari bertatap muka langsung, telepon, atau video call.
"Kalau ketemu sering, telepon-teleponan kan sekarang, sudah ada video call. Ya sudah sekarang ketemunya lewat video call," kata Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya saat ditemui di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (8/2).
Pertemuan para king maker itu juga dibenarkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar. Dia menyebut, di berbagai kesempatan yang berbeda antara SBY, JK, dan Surya Paloh sering bertemu untuk membahas terkait situasi nasional jelang kontestasi demokrasi di 2024 hingga soal koalisi.
"Pak SBY pernah bertemu dengan pak JK dan Pak Surya Paloh beberapa kali dalam kesempatan yang berbeda. Tentunya di antara tokoh-tokoh tersebut saling bertukar pandangan mengenai situasi nasional. Dan tentunya pasti ada kesempatan untuk sedikit membicarakan soal itu (Pilpres dan koalisi)," kata Renanda.
Terlebih, kata Renanda, ketiga king maker ini sering membahas soal pencapresan Anies Baswedan. Saat ini, Anies menjadi sosok yang telah mendapatkan tiket yang cukup untuk maju di Pilpres 2024.
Hal itu, usai Demokrat dan PKS kompak mendeklarasikan dukungannya kepada Anies Baswedan sebagai capres 2024.
"Pastinya soal pencapresan Anies juga menjadi salah satu topik yang dibahas," ujar Renanda.
Lebih lanjut, dia memastikan, bahwa ketiga tokoh tersebut telah memiliki persamaan pandangan terhadap pencapresan Anies di 2024 mendatang.
"Dan khusus mengenai hal ini (pencapresan Anies) saya kira ketiga tokoh tersebut telah memiliki kesamaan pandangan," imbuhnya.
Advertisement
Pertemuan king maker diawali saat SBY bertandang ke markas NasDem bertemu Surya Paloh. Keduanya banyak bernostalgia soal kebersamaan mereka pada Pilpres 2004 hingga soal Pemilu 2024.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G. Plate mengatakan pertemuan tersebut berlangsung hangat, diselingi guyon, dan banyak membahas hal-hal personal. Johnny tidak menepis bila SBY dan Paloh juga membahas upaya menyukseskan Pileg, Pilpres dan Pilkada Serentak 2024.
"Ini pertemuan dua sahabat lama bang Surya Paloh dan Pak SBY yang sebetulnya bersifat sangat privat. Banyak guyonan sebagai manifestasi kedekatan personal seperti kebersamaan pra dan selama Pilpres 2004 yang lalu, dengan berbagai pengalaman menarik namun berhasil dan sukses," ujar Plate dalam keterangannya 6 Juni lalu.
Selanjutnya, SBY bertemu dengan JK di Cikeas, Bogor pada 23 Juni 2022. Kedua tokoh tersebut saling bertukar pikiran soal masalah bangsa dan politik terkini.
Di tempat berbeda, putra SBY, AHY tengah melakukan pertemuan dengan Ketum NasDem Surya Paloh di Gondangdia, Jakarta untuk melakukan penjajakan koalisi.
Selang 2,5 bulan, Surya Paloh, Jusuf Kalla, Ahmad Syaikhu, AHY dan Anies terlihat berfoto bersama dalam sebuah acara. Foto itu diunggah Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani, Minggu (18/9) lalu.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan pertemuan tokoh-tokoh politik itu terjadi di pernikahan anak kader NasDem. Pertemuan berlangsung di kawasan Jakarta.
Ali mengakui Surya Paloh, Jusuf Kalla, Ahmad Syaikhu, AHY dan Anies membicarakan masalah politik dalam pertemuan tersebut. Meskipun, kata dia, pembicaraan tidak menyangkut persoalan serius. Ali juga menampik bila mereka membahas rencana koalisi NasDem, Demokrat dan PKS.
"Tapi kan ini pertemuan secara kebetulan. Kebetulannya adalah mereka datang di jam yang sama, sehingga berkumpul berdiskusi," ungkap dia.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
Advertisement
Di Depan Kader PDIP, Ganjar Merasa 'Ditelanjangi' Hasil Survei: Gen Z Tak Pilih Saya
Sekitar 56 Menit yang laluPDIP Santai Elektabilitas Ganjar Kalah dengan Prabowo di Survei Litbang Kompas
Sekitar 1 Jam yang laluDukung Kaesang Maju Pilkada Depok, PAN Siapkan Kader Potensial untuk Duet
Sekitar 2 Jam yang laluNasDem: Putusan MK Janggal, Perpanjang Jabatan KPK Harusnya Tak Langsung Berlaku
Sekitar 3 Jam yang laluPekik 'Presiden' Sambut Kedatangan Ganjar Pranowo di Banten
Sekitar 3 Jam yang laluNasDem Tantang Kejagung: Blokir 3 Perusahaan Terima Duit Proyek BTS, Keburu Kabur
Sekitar 5 Jam yang laluPPP: Gabungan Koalisi KIB dan KIR Semakin Sulit Terwujud
Sekitar 6 Jam yang laluGanjar Safari Politik ke Banten Akhir Pekan Ini, Konsolidasi hingga Temui Ulama
Sekitar 7 Jam yang laluAnies Disebut Salah Baca Data Jalan, Politikus PDIP: Sepatutnya Minta Maaf
Sekitar 8 Jam yang laluKisah Kedekatan Nasaruddin Umar dengan Keluarga Megawati
Sekitar 10 Jam yang laluYenny Wahid: Keterlibatan Wanita di Pemilu Terasa Jika 30 Persennya Duduk di Parlemen
Sekitar 22 Jam yang laluNamanya Masuk Daftar Cawapres Anies Baswedan, Ini Respons Khofifah
Sekitar 1 Hari yang laluMK Perpanjang Jabatan Pimpinan KPK, DPR Bandingkan Putusan Presidential Threshold
Sekitar 1 Hari yang laluAlasan Survei Elektabilitas Parpol Kerap Berbeda dengan Hasil Pemilu
Sekitar 1 Hari yang laluTak Cuma Komandan Pasukan HUT RI Istana, Polisi Penjual Pecel Ayam juga Pasukan PBB
Sekitar 1 Hari yang laluTuruti Keinginan Anak, Bapak Ini Nekat Cegat Mobil Patroli Polisi di Pingir Jalan
Sekitar 1 Hari yang laluIni Jenderal Polisi Pendiri Brimob, Pernah Protes Pengangkatan Kapolri dan Diasingkan
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Perintah Mahfud! Kapolda Gerak Penahanan Wanita Korban KDRT Ditangguhkan
Sekitar 1 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 3 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 4 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 4 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 5 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 3 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 4 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 4 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 5 Hari yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 2 Hari yang laluCEK FAKTA: Hoaks 98 Juta Orang Amerika Diberi Virus Kanker melalui Vaksin Polio
Sekitar 4 Hari yang laluPersib Tak Kunjung Berlatih, Luis Milla: Itu Memang Sudah Rencana Kami
Sekitar 37 Menit yang laluBikin Kaget! PT LIB Akui Butuh Dana Rp100 Miliar untuk Penggunaan VAR di Liga 1
Sekitar 3 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami