Kemenangan kotak kosong di Makassar disebut sebagai kritik keras ke parpol
Merdeka.com - Insiden kekalahan pasangan calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika terhadap kotak kosong menjadi perhatian masyarakat dan partai politik. Menurut Direktur pusat studi sosial politik Indonesia Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun, peristiwa itu menandakan pemilih Makassar merupakan pemilih rasional.
"Kota Makassar itu kota yang tingkat pendidikannya tinggi, mengapa kemudian justru kotak kosong yang menang itu artinya mereka pemilih rasional mereka mengkritik sangat keras terhadap partai politik," ujar Ubedilah di Jakarta Pusat, Sabtu (30/6).
Sejatinya, banyak warga potensial di Makassar, hanya saja ada sejumlah alasan mereka tidak mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah, diantaranya tingginya biaya politik.
Bukan rahasia umum lagi, setiap pemilihan umum adanya permintaan mahar politik kerap menjadi persoalan. Oleh sebab itu, imbuh Ubedillah, warga potensial kerap gugur sebelum berkembang dalam kontestasi Pilkada dikarenakan tidak punya cukup modal.
"Karena biaya politik yang mahal mungkin partai telalu banyak memberikan syarat mahar karena orang-orang baik, orang-orang integritas di Makassar enggak maju jadinya mereka yang punya uang (maju Pilkada)," ujarnya.
Berdasarkan rekapitulasi KPUD Makassar menunjukan persentase "kotak kosong" unggul 53,17 persen atau perolehannya sebanyak 178.933 suara. Mengalahkan pasangan calon Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi hanya 46,83 persen atau sebanyak 157.572 suara.
Di ruang pusat data KPUD Sulsel itu terpajang 13 layar yang menampilkan rekapitulasi Pilgub dan 12 Pilbub serta Pilwalkot. Dari sekian data Pilkada yang ditampilkan, hanya real count Pilwakot Makassar saja yang tidak berubah.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Sosok Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar: Langganan Keluar Masuk Tahanan
Pengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Yakin Bisa Menang Satu Putaran usai Lihat Hasil Survei: Kita Tak Boleh Lengah dan Sombong
Prabowo Subianto yakin bisa menang Pilpres 2024 satu putaran setelah melihat beberapa survei.
Baca SelengkapnyaPolisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron
Pemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar
Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.
Baca Selengkapnya12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaGolkar Tak Terganggu JK Dukung Anies, Konsisten Menangkan Prabowo-Gibran
Jusuf Kalla (JK) menegaskan sikap politiknya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKampanye di Makassar, Prabowo Kenang Momen Pilpres 2019 Kalahkan Jokowi di Sulsel
Pada 2014 dan 2019, Prabowo juga ikut Pilpres. Tetapi, dia dua kali dikalahkan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang Diperiksa Propam Buntut 16 Tahanan Kabur
Sejumlah tahanan yang kabur sudah ditangkap kembali.
Baca Selengkapnya