Kampanye, Djarot kritisi pasar tradisional, Ijeck bahas ekonomi kreatif di warung
Merdeka.com - Kandidat Pilgub Sumut terus melakukan kampanye, Jumat (2/3). Lagi-lagi pasar tradisional dan tempat makan yang jadi sasaran blusukan.
Cagub nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat, mengunjungi Pasar Simpang Limun Medan, sedangkan cawagub nomor urut satu, Musa Rajekshah (Ijeck), memilih sosialisasi di warung mi balap di Jalan Krakatau, Medan.
Kampanye di Pasar Simpang Limun, Djarot didampingi istri Heppy Farida. Mereka berbelanja kebutuhan sehari-hari sekaligus bersilaturahmi dengan para pedagang dan pembeli di sana.
Di sela-sela berbelanja, Djarot mengaku belum menemukan pasar tradisional yang bagus di Kota Medan. "Banyak keluhan dari warga, mulai dari banjir, bocor, jorok, sampah. Ini tidak bisa dibiarkan. Bahkan jalan saja kita harus nunduk-nunduk karena takut kebentur," tuturnya, Jumat (2/3).
Djarot menyebutkan kondisi ini harus diubah dan diperbaiki. "Pasar-pasar tradisional harus direvitalisasi dengan mengangkat ekonomi kerakyatan, termasuk memberdayakan pedagang-pedagangnya, seperti dikasih kredit KURS agar pedagang tidak kena rentenir," ucapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, dia akan mengupayakan agar pasar-pasar tradisional, khususnya di Kota Medan, tertata rapi dan nyaman dikunjungi. Namun, upaya itu butuh tindakan nyata dari semua pihak.
"Harusnya pasar-pasar tradisional itu bersih, tertata rapi, terang, tidak jorok, sampah diolah dengan baik, sehingga pembeli dan pedagang itu nyaman," ucap Djarot.
Sementara, calon Wagub Sumut nomor urut 1, Musa Rajekshah (Ijeck), berkunjung ke lokasi sarapan mi balap di Jalan Krakatau, Medan. Dia ditemani sang istrinya, Ayu Mihari.
Berbaju kotak-kotak biru dan memakai sandal jepit, Ijeck dan istri mojok di belakang warung mi balap. Dia tampak menyapa para pengunjung yang sudah lebih dulu duduk di sana.
Beberapa pelanggan menyalami Ijeck dan istri. Mereka berinteraksi, khususnya mengobrol soal ekonomi kreatif dan UMKM. "Jadi di manapun saya singgah di warung, saya berusaha mencari tahu situasi dan kondisi ekonomi kreatif dan UMKM warga. Warung mi balap warga ini salah satunya," sebut Ijeck.
Ijeck juga berkesempatan melayani pembeli di warung itu. Dia bahkan menumis udang dan sayuran di sana.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjualan Rokok Eceran Bakal Dilarang, Pemilik Warung Kelontong: Omzet Kami Turun Drastis
UMKM di Indonesia baru saja bangkit dari pandemi dan memiliki peran penting dalam perekonominan nasional.
Baca SelengkapnyaJaga Iklim Usaha, Operasi Pasar Rokok Ilegal Gencar Dilakukan
Operasi pasar digelar di wilayah Bandar Lampung, Lampung dan Kebumen, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin Janji Ekonomi Hijau Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia, Begini Strateginya
Hal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaMenjelajah Pasar Rawamangun untuk Berburu Takjil, Ada Mi Gomak sampai Lemang yang Jarang Ditemui
Pasar Rawamangun jadi tempat berburu takjil selain Benhil dengan menu-menunya yang unik.
Baca SelengkapnyaDebat Cawapres, Cak Imin: Rakyat Sudah Kerja Kerja Kerja, Dompetnya Tipis
Debat Cawapres digelar di JCC, Senayan, Jakarta. Tema debat membahas soal ekonomi
Baca SelengkapnyaKerap Bikin Onar dan Tentukan Harga Sendiri saat Makan di Warung, WN Aljazair DItangkap Imigrasi Bali
Petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Bali, menangkap seorang pria warga negara (WN) Aljazair berinisial SAB (38).
Baca SelengkapnyaWaspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca Selengkapnya