J Kristiadi: PDIP digdaya kalau sengsara
Merdeka.com - Peneliti senior dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi mengatakan PDI Perjuangan pernah memenangi pemilu pada tahun 1999 dan 2014 karena statusnya sebagai partai oposisi. Namun saat berkuasa, PDIP justru tak bisa mengulangi kemenangan dalam pemilu.
"Kalau ribut internal sendiri, bisa turun lagi hasilnya dalam pemilu," kata J Kristiadi saat publikasi hasil sensus 'PDI Perjuangan: Masalah Pelembagaan dan Kepemimpinan Partai' di kantor CSIS Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (1/4).
Kristiadi menilai bahwa PDI Perjuangan bisa memenangi pemilu lantaran menjadi oposisi, namun jika menjadi pemenang dalam pemilu maka tak akan bisa mengulangi kembali.
"PDIP digdaya kalau sengsara tapi jika tak sengsara tak digdaya lagi," cetusnya.
Selain itu, dia mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pemilu tahun 2014 merelakan Joko Widodo menjadi calon presiden. Hal itu disebabkan regenerasi kader PDIP memimpin pemerintah.
"Mega tak seperti ketum partai lain yang mau menjadi presiden tapi Mega beda," tukasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.
Baca SelengkapnyaEtika Jokowi sebagai presiden dipertanyakan PDI Perjuangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) merespons soal PDI Perjuangan yang siap menjadi oposisi.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaJika Ganjar melakukan blusukan masyarakat berbondong-bondong hadir
Baca Selengkapnya