Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Sederet Pesan Surya Paloh Soal Amandemen UUD 1945

Ini Sederet Pesan Surya Paloh Soal Amandemen UUD 1945 Surya Paloh di Palembang. ©2019 Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra

Merdeka.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengaku banyak sekali menerima masukan dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, terkait rencana amandemen UUD 1945. Salah satu masukan dari Surya ialah mendorong amandemen UUD dilakukan. Hal ini diperlukan sebagai bahan evaluasi Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

"Ada beberapa hal yang kami diskusikan dan mendapat masukan yang luar biasa dari bang Surya selaku tokoh bangsa, terkait dengan warisan yang harus kami selesaikan dari MPR, lalu yaitu rekomendasi amandemen terbatas dan perlunya dihadirkan kembali GBHN dalam sistem konstitusi kita," kata Bamsoet di DPP Partai NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (13/11).

"Dari mulai pembukaan, sampai pasal demi pasalnya. Mana-mana saja yang perlu kita amandemen sesuai dengan kebutuhan bangsa kita," sambungnya.

Evaluasi Pilkada Serentak

Bamsoet mengatakan, akan lebih mendalami usulan dari Surya Paloh tersebut untuk menjaga komitmen dalam berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini, Surya mendukung amandemen dengan tujuan untuk bangsa dan negara.

"Tidak boleh gampangan, harus betul-betul cermat. kalau memang kita mau ubah, ubah sesuai dengan kebutuhan bangsa. Tidak boleh mengada-ngada," tegas Bamsoet.

Selain itu, dia menyebut Surya juga mengusulkan agar meninjau ulang pelaksanaan pemilu serentak. Jika terjadi perubahan, maka amandemen atas UUD harus dilaksanakan.

"Tadi pak Surya juga menggoda dengan tafsir MK, yang memutuskan kemarin pemilu serentak yang menimbulkan banyak dampak. Apakah ini masih ingin kita pertahankan untuk 5 tahun ke depan atau kita pisah agar memperkecil risiko kita dalam berbangsa dan bernegara," kata Bamsoet.

"Semangat baru yang disampaikan bang Surya, boleh kita mengubah, tapi semangat untuk mempertahankan atau menjaga sistem presidensial dan harus diperkuat, itu penting. Jadi, tidak boleh kedepan pemerintahan itu lemah, atau kalah kuat," lanjut Bamsoet.

Penguatan Sistem Presidensial

Dalam pertemuan itu, kata Bamsoet, tak disinggung wacana presiden dipilih MPR. Sebab, sistem pemilihan presiden langsung dinilai sudah baik.

"Kami tidak menyentuh ke sana (Presiden dipilih MPR), karena sistem Pemilu sudah sangat bagus. Kita masuk dalam hal-hal lain, itu pun kita evaluasi," kata Bamsoet.

Selain itu, lanjutnya, Surya juga mendorong adanya penguatan sistem presidensial. Sebab, Surya menginginkan agar wewenang Presiden harus diperkuat, bukan diperlemah.

"Yang pertama dilakukan adalah memperkuat sistem presidensial dan kalau memang kita akan amandemen, kembalikan semua kewenangan yang memang menjadi kewenangan Presiden dalam sistem ini," kata Bamsoet.

Bamsoet menambahkan, semua masukan dari petinggi partai politik akan dilemparkan ke publik sebagai diskursus. MPR membuka masukan-masukan dari elemen masyarakat hingga tahun 2023.

"Jadi kita masih punya waktu panjang, masih punya golden time sampai 2023. Jika tidak ada usulan masuk ya kita pertahankan yang ada saat ini," pungkas Bamsoet.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ucapkan Selamat Kepada Prabowo-Gibran, Surya Paloh: Bukan Prioritas NasDem Gabung Pemerintahan Baru

Ucapkan Selamat Kepada Prabowo-Gibran, Surya Paloh: Bukan Prioritas NasDem Gabung Pemerintahan Baru

Surya Paloh mengatakan NasDem telah menerima hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Ungkap NasDem Evaluasi Usulan Hak Angket Pemilu 2024: Kami Serahkan ke Kawan-Kawan Ingin Meneruskan

Surya Paloh Ungkap NasDem Evaluasi Usulan Hak Angket Pemilu 2024: Kami Serahkan ke Kawan-Kawan Ingin Meneruskan

Surya Paloh mengakui, NasDem awalnya mendukung usulan hak angket semata-semata karena penghormatan kepada hak konstitusional dimiliki seluruh anggota dewan.

Baca Selengkapnya
Partai NasDem Tetap Ajukan Gugatan Sengketa Pilpres Meski Surya Paloh Sudah Terima Hasilnya

Partai NasDem Tetap Ajukan Gugatan Sengketa Pilpres Meski Surya Paloh Sudah Terima Hasilnya

Surya Paloh menyatakan, partainya mendukung segala upaya mencari keadilan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Surya Paloh: Gagasan Pemikiran Negara Ini Republik Bukan Kerajaan

Surya Paloh: Gagasan Pemikiran Negara Ini Republik Bukan Kerajaan

Gagasan itu dikatakan Surya Paloh perlu dihormati.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Pastikan NasDem Siap Jadi Oposisi

Surya Paloh Pastikan NasDem Siap Jadi Oposisi

NasDem bakal konsisten di jalan perubahan dan membuka peluang berseberangan dengan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Terbuka Bertemu Megawati, Sinyal PDIP dan NasDem Koalisi di Putaran Kedua?

Surya Paloh Terbuka Bertemu Megawati, Sinyal PDIP dan NasDem Koalisi di Putaran Kedua?

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku terbuka peluang untuk bertemu dengan Megawati.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Soal Kemungkinan Koalisi AMIN Bersatu dengan Ganjar-Mahfud: Amat Sangat Memunginkan

Surya Paloh Soal Kemungkinan Koalisi AMIN Bersatu dengan Ganjar-Mahfud: Amat Sangat Memunginkan

Surya Paloh Soal Kemungkinan AMIN Koalisi dengan Ganjar-Mahfud: Amat Sangat Memunginkan

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Ajak Masyarakat Jaga Demokrasi: Kita Tidak Boleh Mencampuradukkan Hak Keluarga dengan Hak Publik

Surya Paloh Ajak Masyarakat Jaga Demokrasi: Kita Tidak Boleh Mencampuradukkan Hak Keluarga dengan Hak Publik

Surya Paloh mengatakan, demokrasi mengatur hak-hak pribadi, hak-hak keluarga dan hak-hak publik secara tegas.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Komentari Wacana AMIN dan Ganjar-Mahfud Bergabung pada Putaran 2 Pilpres: Pasti Tambah Seru

Surya Paloh Komentari Wacana AMIN dan Ganjar-Mahfud Bergabung pada Putaran 2 Pilpres: Pasti Tambah Seru

Surya Paloh mengomentari wacana penggabungan kubu pasangan nomor urut 1 dan 3 jika salah satu di antara mereka lolos ke putaran kedua Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya