Habibie sindir pejabat negara yang rangkap jabatan di partai
Merdeka.com - Mantan Presiden RI, Bacharuddin Jusuf Habibie, mencibir para pejabat negara yang masih menjabat di partai politik. Menurut Habibie, jika hal itu dilanjutkan, justru malah tidak efektif mengurusi kerja pemerintah yang membutuhkan konsentrasi lebih.
"Waktu saya memimpin, saya tidak pernah perbolehkan menteri jadi pemimpin parpol. Kalau tidak mau, keluar dari kabinet. Kalau melawan saya hadapi," kata Habibie saat memaparkan makalah, di di Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Jumat (8/3).
Namun, menurut Habibie, kebijakan yang diambilnya itu saat ini malah diabaikan, sehingga yang terjadi adalah kerancuan. Apalagi saat ini struktur pemerintahan makin tidak efektif dan bias lantaran dibentuknya Sekretariat Gabungan (Setgab).
Menurut Habibie, para pemimpin itu adalah pilihan rakyat. Maka dari itu, dia mengatakan sebaiknya bertanggung jawab kepada rakyat.
"Nggak usah takut deh. Takutnya sama Allah SWT, saja," ujar Habibie.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaDalam setiap masa kepemimpinan, hal-hal baik harus dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaAHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaAHY menuturkan susunan dan formasi kabinet Prabowo akan dibahas dalam pertemuan berikutnya.
Baca SelengkapnyaAHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca SelengkapnyaNamun susunan kabinet nantinya merupakan hak prerogatif Prabowo, yang didiskusikan dengan Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur dan tak bisa disogok.
Baca Selengkapnya