Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Golkar sebut wajar gelar rapat bahas Setnov dan pusaran kasus e-KTP

Golkar sebut wajar gelar rapat bahas Setnov dan pusaran kasus e-KTP setya novanto. ©2016 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Partai Golkar mengumpulkan DPD I dan DPD II se-Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (26/4) malam. Kabarnya, pertemuan tertutup itu membahas dukungan terhadap kepemimpinan Setya Novanto (Setnov) sebagai Ketua Umum Golkar yang tengah diterpa isu korupsi e-KTP.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar Agus Gumiwang menilai upaya konsolidasi untuk mengamankan posisi Setnov sebagai Ketua Umum adalah hal wajar dan baik. Sebab, Setnov belum ditetapkan sebagai tersangka meskipun telah dicekal bepergian keluar negeri terkait kasus e-KTP.

"Itu bagus, enggak ada masalah. Saya kira wajar saja. Memang pada dasarnya Pak Setnov walaupun sudah tercekal status hukum tersangkanya belum ada," kata Agus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8).

Pertemuan itu, kata Agus, bertujuan untuk merapatkan barisan sekaligus membuktikan mereka tetap solid meski dikaitkan dengan proyek e-KTP. Agus juga menyebut pengurus DPD tingkat I dan II juga memberikan apresiasi terhadap kinerja DPP dalam pertemuan tersebut.

"Saya kira pertemuan seperti itu wajar, itu kan di dalam rangka kita mempererat sebetulnya kita kan sudah solid. Kita lebih mempererat. Dan saya kira itu biasa saja. Yang pasti ada pengakuan kepala daerah terhadap kinerja DPP," terangnya.

Agus membantah pertemuan itu sebagai respons atas ucapan Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Yorrys Raweyai yang menyebut Setnov segera berstatus tersangka e-KTP. Dia menyarankan, kabar perpecahan di internal Golkar karena seiring dugaan keterlibatan kader dalam korupsi megaproyek e-KTP diselesaikan dengan baik.

"Saya kira enggak juga tapi bahwa ada dinamika tersendiri yang terjadi di partai Golkar, mau enggak mau kita akui," ujar Agus.

"Tetapi kita harus cari cara dinamika partai Golkar ini harus kita kelola dengan baik, justru kalau kita kelola dengan baik kita bisa menuntut solidaritas partai lebih baik," sambungnya.

DPP Partai Golkar kabarnya akan segera memberikan sanksi kepada Yorrys. Muncul rumor Yorrys akan dijatuhi sanksi pemecatan atas ucapannya. Agus berharap politisi senior itu tidak dipecat. Masalah Yorrys berujung pemecatan, lanjutnya, hampir serupa dengan yang dialaminya.

Dia mengaku pernah dipecat sebagai kader saat berbeda sikap di Pilpres 2014 lalu. Kala itu, Agus mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla saat Golkar memutuskan memilih Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Karena pilihan politiknya berbeda, Agus mengundurkan diri dari posisinya di Fraksi dan struktur partai. Namun, partai justru memecatnya dari keanggotaan.

"Saya dulu dipecat, saya dulu gini saya waktu pilpres kemarin dukung Pak Jokowi. Partai saya dukung Pak prabowo tapi begini perbedaan dengan yang lain terjadi sekarang hari pertama saya mendukung Jokowi-JK, saya mengundurkan diri dari jabatan struktural saya di partai tapi di fraksi tanpa ada tekanan siapapun," ungkapnya.

"Hari pertama saya mendukung. Suratnya pertama masih ada. Yang saya lawan di pengadilan ketika saya dipecat sebagai kader," tutup Agus.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini

Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?

Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.

Baca Selengkapnya
Waketum Golkar Tegaskan Atalia Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Pencalonan Pilwalkot Bandung
Waketum Golkar Tegaskan Atalia Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Pencalonan Pilwalkot Bandung

Doli mengatakan Partai Golkar terus melihat bagaimana perkembangan dinamika politik saat ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet

Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.

Baca Selengkapnya
Golkar Optimis Minimal Dapat 102 Kursi di DPR
Golkar Optimis Minimal Dapat 102 Kursi di DPR

Dia menyebut penambahan 2-3 persen itu berasal dari dua kekuatan tambahan, yaitu infrastruktur partai dan kekuatan caleg yang mewakili.

Baca Selengkapnya
Golkar Target Menang 60 Persen di Pilkada Serentak 2024
Golkar Target Menang 60 Persen di Pilkada Serentak 2024

Erwin menekankan terpenting menghadapi pilkada nanti adalah target suara dan bagaimana mengembalikan kejayaan Golkar lima tahun ke depa

Baca Selengkapnya
Golkar Tak Masalah Partai Gabung ke Prabowo Bertambah: Makin Banyak Makin Solid
Golkar Tak Masalah Partai Gabung ke Prabowo Bertambah: Makin Banyak Makin Solid

Seperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran diusung Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PBB dan PSI di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.

Baca Selengkapnya
Golkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Golkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya

Golkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya

Baca Selengkapnya