Golkar ingatkan Mendagri, penunjukan Pj Gubernur tak timbulkan konflik kepentingan
Merdeka.com - Wacana penunjukan dua jenderal polisi sebagai penjabat Gubernur Jawa Barat dan Sumatera Utara, menimbulkan pro kontra. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memercayakan sepenuhnya keputusan penunjukan penjabat Gubernur pada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Namun Airlangga mengingatkan Tjahjo, apapun keputusannya tidak menimbulkan konflik kepentingan.
"Pada dasarnya sejauh memenuhi perundang-undangan. Sejauh itu kewenangan Kemendagri. Kita silakan saja mengambil kebijakan. Dan satu catatannya, pilihan-pilihan itu tidak menimbulkan conflict of interest," kata Airlangga usai memimpin rapat pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (29/1).
Airlangga tidak mau mengarahkan pandangan partainya untuk mempengaruhi keputusan Tjahjo. Golkar menyerahkan seluruhnya kepada Mendagri.
"Ya tentu pertama kalau penjabat Gubernur kewenangan dari Mendagri kita serahkan ke Mendagri," kata Airlangga.
Mendagri Tjahjo telah membahas dua Pati Polri yang cocok untuk mengisi penjabat gubernur di Sumatera Utara dan Jawa Barat. Di dua daerah itu masa jabatan gubernur telah habis 2018, sehingga harus ditunjuk penjabat gubernur untuk mengisi kekosongan posisi itu sampai terpilih gubernur baru.
Mendagri mengusulkan Asops Kapolri Irjen Pol Iriawan sebagai penjabat (Pj) gubernur Jawa Barat dan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Martuani Sormin sebagai penjabat Gubernur Sumatera Utara.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga menekankan bahwa deklarasi kepada Prabowo merupakan permintaan jajaran partai.
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaAirlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Munas Partai Golkar rencananya bakal digelar Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Partai Golkar dan kader ingin Airlangga kembali menjabat.
Baca SelengkapnyaAirlangga berharap bisa mendapatkan jatah lima kursi di kementerian pemerintahan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaGanjar menyadari paslon 3 tidak bisa sendirian mengajukan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menegaskan komitmennya melanjutkan kinerja dan program pemerintah Joko Widodo, termasuk merealisasikan proyek Tanggul Laut Raksasa di Pantura.
Baca SelengkapnyaPDIP anggap Jokowi dan Gibran sudah bukan kader lagi.
Baca Selengkapnya