Fadli soal Prabowo nyapres: Abraham Lincoln saja berkali-kali gagal
Merdeka.com - Partai Gerindra berencana mengusung kembali Prabowo Subianto sebagai calon Presiden di Pemilu Serentak 2019. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan seluruh kader Gerindra optimis Prabowo bakal memenangi persaingan dan menjadi orang nomor satu di Indonesia pada 2019 nanti.
Fadli mencontohkan Presiden Amerika Serikat ke-16, Abraham Lincoln, harus berulang kali gagal bersaing di pemilu presiden sebelum akhirnya terpilih. Begitu pula dengan Prabowo yang sudah dua kali gagal di Pilpres.
"Presiden Abraham Lincoln saja berkali-kali, biasa itu. Kalau enggak salah belasan kali angkanya. Itu biasa di dalam politik. Hidup saja kita sering gagal, lulus, gagal lulus, biasa saja," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/1).
Seluruh mesin partai menurutnya telah siap memenangkan Prabowo. Melihat pengalaman Pilpres 2014 lalu, Fadli menyebut persiapan partai relatif singkat. Meski begitu, Prabowo berhasil meraup dukungan yang cukup besar sehingga perbedaan suara dengan Jokowi relatif kecil.
"Loh kalau sekarang kita sangat siap, dan kami yakin 2019 akan menang. Kemarin saja dengan persiapan yang relatif pendek, kita bisa hampir memenangkan dengan perbedaan yang cukup tipis, apalagi sekarang," klaimnya.
Ditambah lagi, berbagai survei menunjukkan Prabowo selalu bersaing ketat dengan Jokowi. Raihan dukungan selalu menempatkan dua tokoh ini berada di urutan satu atau dua.
"Dan, menurut survei Pak Prabowo juga selalu berada di dalam top two, di antara dua. Kadang nomor satu, kadang nomor dua. Antara Prabowo, Jokowi. Jokowi, Prabowo. Peluang Prabowo cukup besar," terangnya.
Demi memuluskan ambisi menjadikan Prabowo presiden, langkah konsolidasi dengan sejumlah partai yang sejalan dengan visi Partai Gerindra akan dilakukan.
"Gerindra ini kan dibuat sebagai sebuah gerakan, gerakan Indonesia Raya. Jadi ada movement, grade Indonesia movement. Jadi saya kira kalau artinya, kita ingin ada suatu upaya memperbaiki Indonesia menjadi Indonesia Raya," tegas Fadli.
Niatan untuk kembali bersaing dengan Jokowi pun telah disampaikan Prabowo dan Partai Gerindra. Fadli menuturkan Jokowi sendiri tak masalah harus bersaing untuk kedua kali dengan mantan Danjen Kopassus itu.
"Iya lah (menjadi lawan), kan kita tuntutannya kepada Prabowo, para kader Gerindra menginginkan Pak Prabowo menjadi presiden," tandasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bertemu Prabowo-Gibran Semalam, Ucapkan Selamat Menang Pilpres 2024
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaTak Menyesal Pilih Gibran, Ini Alasan Prabowo
Prabowo Subianto mengaku tidak pernah menyesal memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tak Sabar Menuju Hari Pencoblosan Pilpres 2024: Saya Ingin Bekerja Secepatnya
Prabowo Subianto mengaku tak sabar menuju hari pencoblosan yakni 14 Februari 2024 mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek
Kendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Bertemu Pemuda Siap Mati Untuknya saat Pilpres 2019: Saya Berlutut dan Menyuruhnya Pulang
Prabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi Presiden Republik Indonesia melalui jalur kekerasan.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Bersyukur Tidak Mencla-mencle, Kita Tegas Dari Awal Mengatakan Timnya Jokowi
Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi
Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.
Baca SelengkapnyaUsai Lihat Gibran Debat, Prabowo Klaim Rakyat Ingin Pemilu Secepatnya Supaya Keputusan Jelas
Prabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tidak Akan Menyerang di Debat Terakhir, TKN: Ini Panggung Mulia, Bukan Tukang Nyinyir
Debat Pilpres terakhir akan dilaksanakan pada 4 Februari 2024
Baca Selengkapnya