Di Kuala Lumpur, Jokowi Unggul dengan Selisih 23.419 Suara dari Prabowo
Merdeka.com - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur, Malaysia dalam sidang rekapitulasi suara nasional mengumumkan Paslon 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin unggul telak dibandingkan Paslon 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Senin (20/5). Jokowi-Ma'ruf unggul 23.419 suara dibandingkan rivalnya Prabowo-Sandi.
"Data perolehan suara untuk pasangan calon presiden nomor urut 01 total 50.049 dan untuk pasangan calon presiden nomor urut 02 total 26.630," kata komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari saat membacakan data di Kantor KPU RI, Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Selatan.
Total surat suara yang digunakan di Kuala Lumpur berjumlah 125.749. Rinciannya, 76.679 surat suara sah, dan 49.070 surat suara tidak sah.
Sebelumnya, rekapitulasi suara di PPLN Kuala Lumpur berjalan alot. Hal ini dikarenakan terjadi penolakan hasil suara yang dibacakan KPPLN Kuala Lumpur, Malaysia Agung Cahaya Sumirat oleh saksi dari paslon 02, yaitu Aziz Subekti yang tidak menerima perhitungan suara.
"Kami saksi dari pasangan calon nomor 02 menganggap bahwa tidak ada perbaikan proses PSU yang terjadi di Kuala Lumpur, saya mengusulkan untuk tidak menerima perhitungan suara," kata Aziz kepada pihak PPLN, Bawaslu, serta KPU saat pemaparan rekapitulasi di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Minggu (19/5).
Aziz menyebut beberapa indikasi kecurangan termasuk alamat fiktif yang dikirimkan surat suara.
"Dari saksi-saksi kami terima laporannya yang pertama adalah maraknya alamat fiktif, dari pos yang dikirimi surat suara. Kedua, adanya kecenderungan pos 109, dimana 98 persen surat suara capresnya memilih 02 tapi tidak sinkron terhadap pemilih DPT-nya. Bagi kami sangat janggal juga, karena kaitannya dengan Pilpres. Adanya juga penolakan surat suara, di luar jadwal," papar Aziz.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaSuasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga
Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca SelengkapnyaRespons Prabowo Ditanya Soal Pertemuan dengan Jokowi di Tengah Quick Count Pilpres 2024
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2). Namun, dia tak membeberkan di mana pertemuan itu dilakukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJika Menang Pilpres 2024, Prabowo Mengaku akan Rangkul Semua Kekuatan
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Bahas Pilpres Saat Bertemu Ketum Parpol Pengusung Prabowo-Gibran
Jokowi secara bergantian sudah bertemu dengan Prabowo Subianto, Airlangga dan Zulkifli Hasan
Baca SelengkapnyaPrabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca Selengkapnya