Di Depan Kader PDIP, Megawati Curhat Dituding PKI Hingga Disumpahi Mati
Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung gorengan politik isu komunis yang sampai saat ini masih dijualbelikan. Mega curhat masih ada saja orang-orang yang menuduhnya sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Tuduhan selalu muncul ketika Presiden ke-5 RI itu membicarakan soal negara China. Menurutnya, bicara sedikit saja soal negara itu langsung dianggap komunis.
"Kalau saya bicara yang namanya Tiongkok, sering kali saya selalu dikatakan Bu Mega orang PKI," ujar Megawati dalam pidato pembukaan sekolah kepartaian di DPP PDIP Jalan Diponegoro, Kamis (15/11).
Megawati heran ada orang yang menuduhnya tanpa dasar jelas. Putri proklamator itu yakin, jika ditanyakan soal masalah komunis, pihak yang menuduhnya itu sama sekali tidak paham yang dibicarakan.
"Sebenarnya ini menjadi pertanyaan saya, orang ini, mengerti atau tidak asal menyebut saja," ucapnya.
Megawati juga curhat ujaran kebencian yang menyerang dia. Dia menyinggung ada salah satu penceramah di media sosial yang menyumpahinya mati.
"Kenapa orang ini benci sama saya ya, saya tidak kenal dengan orang itu, dia pasti tidak kenal saya, kenapa dia suruh saya mati ya," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaWacana pertemuan Megawati dan Jokowi terus bergulir pasca Pilpres 2024 selesai
Baca SelengkapnyaAnak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Pak Jokowi memakai dasi warna apa saja karena Pak Jokowi milik semua masyarakat Indonesia dan semua partai politik di Indonesia," kata Anggawira
Baca SelengkapnyaSinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaMenjelang pemilu 2024, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaMegawati sama sekali tidak menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya.
Baca Selengkapnya