Demokrat: Tak Ada Kendala dan Beban Koalisi dengan Golkar
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bersilahturahmi dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pada momen lebaran kemarin. Pertemuan tersebut pun membuka peluang koalisi Demokrat dan Golkar di Pemilu 2024 mendatang.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, sangat dimungkinkan koalisi Demokrat dan Golkar terjadi. Apalagi berdasarkan pengalaman kebersamaan dua partai sama sekali tidak ada yang menghalangi. Demokrat tidak punya beban berkoalisi dengan Golkar.
"Partai Demokrat tak punya kendala dan beban untuk bekerjasama dengan partai manapun, apalagi dengan Partai Golkar yang telah memiliki rekam jejak kerjasama yang baik dengan Partai Demokrat," ujar Kamhar dalam keterangannya, Selasa (10/5).
Hubungan baik kedua partai juga tergambar dari hubungan antar ketua umum yaitu AHY dan dan Airlangga.
"Kedua partai ini memiliki platform yang sama menempatkan kepentingan rakyat sebagai yang utama dan diutamakan. Hubungan antara Mas Ketum AHY dan Pak Airlangga Hartarto juga baik, termasuk hubungan Mba Annisa Yudhoyono dan Bu Yanti Airlangga juga sangat baik, keduanya aktif pada kegiatan seni dan budaya," ujar Kamhar.
Secara pengalaman, Demokrat dan Golkar punya kedekatan. Golkar selalu menjadi rekan koalisi Demokrat saat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden. Meski saat era Jokowi, Demokrat dan Golkar berbeda kubu, hubungan baik terhadap senantiasa terjalin.
"Dua periode pemerintahan Pak SBY, Partai Golkar selalu menjadi bagian dari koalisi pemerintah. Komunikasi politik dan hubungan kerjasama ini senantiasa terjalin dan terjaga, sekalipun pada dua periode pemerintahan Pak Jokowi ini Partai Golkar dan Partai Demokrat mengambil posisi berdiri yang berbeda, Partai Golkar menjadi koalisi pemerintah dan Partai Demokrat konsisten sebagai oposisi. Namun komunikasi politik selalu terbangun, baik di level atas maupun di level tengah," jelas Kamhar.
Begitu juga ketika Pilkada serentak 2020. Golkar merupakan partai teratas jumlah koalisi dengan Demokrat dalam mengusung calon kepala daerah.
"Pada beberapa kasus Pilkada, koalisi Partai Demokrat dan Partai Golkar terbentuk di menit-menit terakhir yang kemudian bisa meloloskan pasangan calon sebagai kontestan yang sebelumnya terancam gagal akibat manuver politik paslon dari parpol lain. Ini terjadi karena komunikasi politik yang intens, terbangun baik dan terjaga antara kedua partai ini," jelas Kamhar.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan silaturahim yang bersifat humanis dan kekeluargaan di antara para pemimpin akan membangun semangat yang baik ke depannya bagi bangsa dan negara.
"Silaturahim antarpemimpin yang bersifat humanis dan kekeluargaan akan membangun semangat yang baik ke depannya dan sangat baik untuk bangsa dan negara ini," ujar AHY saat bersilaturahim dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY tegas menolak wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaAHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Visi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara kuat
Baca SelengkapnyaAHY menceritakan kilas balik partainya yang mengalami gonjang-ganjing dalam lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal bergabung ke Golkar.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Airlangga mengaku belum mendapat perintah dari Prabowo menyiapkan kader-kader terbaik Partai Golkar untuk kabinet pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memastikan Presiden Jokowi tidak akan menghadiri kampanye akbar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya