Demokrat serahkan perseteruan M Nasir-Irgan ke BK DPR
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menyerahkan sepenuhnya perseteruan anggota Komisi XI sekaligus kader Demokrat, M Nasir dengan Wakil Ketua Komisi IX DPR Irgan Chairul Mahfiz yang merupakan kader PPP kepada Badan Kehormatan (BK) DPR. Max tak mau buru-buru membawa persoalan itu ke tingkatan partai.
"Kita serahkan ke BK dulu. Jangan buru-buru ke partai dong," ujar Max saat dihubungi wartawan, Kamis (5/12).
Lebih lanjut, Max menegaskan, partainya baru akan mengambil sikap jika telah ada hasil dari pemeriksaan BK DPR.
"Lokasi di BK. BK mengeluarkan hasil, baru ke partai. Partai juga sudah ada tata tertibnya," jelasnya.
Max menilai, perseteruan Nasir dan Irgan kemungkinan besar adalah masalah individu dan bukan menyangkut partai. Pihaknya akan menelusuri dan mengumpulkan laporan-laporan yang ada sebelum mengambil tindakan tegas terhadap Nasir.
"Nova dan Ribka di Komisi IX bisa memberikan kejelasan dulu. Tapi kalau menyangkut kader kami, kami akan melakukan tindakan sesuai tatib yang ada. Kami tidak boleh mengambil tindakan yang bisa menzalimi," terang Max.
Sebelumnya diberitakan, terjadi perseteruan antara Wakil Ketua Komisi IX DPR Irgan Chairul Mahfiz dengan anggota Komisi XI DPR M Nasir di ruang pimpinan Komisi IX DPR. Diduga, perseteruan ini dipicu karena pembahasan anggaran soal flu burung.
Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning mengakui jika memang sempat terjadi adu mulut antara Irgan dan Nasir yang juga adik Muhammad Nazaruddin. Kejadian itu terjadi pada Senin (2/12) lalu di ruang pimpinan Komisi IX.
Menurut Ribka, keduanya terlibat adu mulut di ruang pimpinan hingga menantang satu sama lain berkelahi di luar ruangan. Ribka pun tak mau keduanya ribut di dalam ruangan pimpinan.
"Memang ada ngotot-ngototan saja. Mereka teriak-teriak ayo kita keluar. Kata Nasir itu. Saya bilang jangan di dalam ribut-ributnya," ujar Ribka di Gedung DPR, Rabu (4/12).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini tercantum dalam Putusan Nomor 116/PUU-XXI/2023 dari perkara yang diajukan oleh Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).
Baca SelengkapnyaDibutuhkan pelembagaan oposisi kritis untuk memulihkan demokrasi yang bermartabat
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pertemuan antara tokoh-tokoh tersebut memperlihatkan situasi demokrasi yang sedang tidak baik-baik saja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menemui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono untuk membahas peluangnya menjadi bakal Cagub Sulsel.
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca Selengkapnyaak Imin menyampaikan PKB dan NasDem belum memutuskan apakah partainya akan bergabung atau oposisi.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.
Baca SelengkapnyaAnak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaDemokrat mengatakan, AHY sosok patriot siap menjalankan tugas dengan baik.
Baca Selengkapnya