Demokrat Maknai Kritik Fahri Hamzah: Oposisi Dibungkam dan Tak Diberi Ruang

Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Gelora, Fahri Hamzah mengkritik partai politik oposisi di parlemen saat ini. Dia bahkan menilai, oposisi sekarang ‘memble’ alias tidak mampu bersuara lantang. Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani memaknai kritikan Fahri Hamzah sebagai kerinduan bahwa demokrasi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih berkualitas dibanding rezim saat ini.
"Kritik yang disampaikan Bang Fahri Hamzah juga bisa dimaknai secara tersirat adanya kerinduan ketika kehidupan demokrasi kita terjaga dan berkualitas seperti pada Pemerintahan SBY," katanya lewat pesan tertulis, Rabu (3/11).
Menurutnya, pada masa 2004-2014, perpolitikan di masyarakat sangat aktif dan dinamis termasuk wakil rakyat di DPR dalam menjalankan tugas-tugas kedewananannya. Kata dia, hal itu diperlukan untuk menjaga sehatnya demokrasi.
"Begitulah Pak SBY sebagai Demokrat sejati memandang dan menempatkan dinamika dalam koalisi pemerintah," ujarnya.
Bagi Kamhar, pada periode 2014-2019 kekuatan oposisi di parlemen masih signifikan sekalipun dari sisi jumlah kalah setelah Golkar pindah haluan masuk koalisi pemerintah. Namun, dari 5 kursi pimpinan DPR, koalisi pemerintah hanya 2 kursi dan 3 kursi lainnya non koalisi pemerintah.
Demikian pula pada kursi pimpinan Alat dan Kelengkapan Dewan. Sehingga oposisi kala pemerintahan SBY masih bisa memberi warna pada dinamika kedewanan.
"Menjadi berbeda ceritanya dengan periode 2019-2024. Sejak awal oposisi telah ditinggal oleh Gerindra yang pindah haluan menjadi koalisi pemerintah dan hanya tersisa Partai Demokrat dan PKS. 5 kursi pimpinan DPR semuanya dari koalisi pemerintah," tuturnya.
"Mungkin karena tak menjadi Anggota DPR lagi, Bang Fahri tak menyaksikan lagi bagaimana kekuatan dan suara-suara opisisi dibungkam dan tak diberi ruang," ujar Kamhar.
Dia mengatakan, Fahri Hamzah yang menjadi salah satu aktor utama Partai Gelora justru terbaca sebagai bagian dari koalisi pemerintah. Sebaiknya, kata dia, Fahri Hamzah fokus membesarkan Partai Gelora dan memberi warna.
"Semoga bisa memenangkan hati, pikiran, dan pilihan rakyat melalui manuver-manuver politiknya agar 2024 nanti bisa lolos parliementary threshold," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gelora, Fahri Hamzah mengkritik partai politik oposisi di parlemen saat ini. Dia bahkan menilai, oposisi sekarang ‘memble’ alias tidak mampu bersuara lantang.
Diketahui, dari sembilan partai politik di parlemen, 7 di antaranya pendukung pemerintah Jokowi-Ma’ruf. Sementara dua partai sisa yakni PKS dan Demokrat berada di luar pemerintah.
Fahri bahkan becerita, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sempat mengeluhkan kondisi parpol oposisi sekarang. Menurut Fahri, Jokowi menilai oposisi saat ini lemah.
“Suatu hari saya bertemu dgn presiden Jokowi dan kalimat yang pertama keluar dari beliau adalah, mas kenapa sekarang oposisinya lemah kok Senayan pada diam, banyak menteri gak diawasi apa yang terjadi?. Silakan pikir sendiri jawabannya. Sampai jumpa, kita rehat sejedag,” tulis Fahri dalam akun Twitternya, @fahrihamzah, dikutip merdeka.com, Rabu (3/11).
Sebelum cuitan itu, Fahri pun menyoroti kinerja oposisi di Senayan sekarang. Menurut dia, sebagai rakyat, pihaknya berharap agar legislatif memahami pentingnya tugas pengawasan. Bukan cuma sekadar kunjungan kerja, bagi-bagi sembako atau jatah dari eksekutif yang disalurkan melalui tangan legislatif.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Prabowo Bersyukur Jabatan Presiden Jokowi Tak Diperpanjang: Gue Bisa Enggak Jadi Capres Lagi
"Untung konstitusi kita tidak membolehkan lebih dari dua periode. Kalau enggak gue enggak bisa jadi capres lagi ini," kata Prabowo
Baca Selengkapnya

Kedai Kopi di Jakarta Ini Disebut Tertua di Indonesia, Berdiri Tahun 1878
Ini jadi kedai kopi pertama di Jakarta sejak 1878, bertahan selama 145 tahun.
Baca Selengkapnya

Hadiri Konsolidasi Prabowo-Gibran di Sentul, AHY Jamin Mesin Partai Demokrat Bekerja
AHY menuturkan, dirinya telah menemani Prabowo berkampanye di Sumatera Barat dan Jawa Barat.
Baca Selengkapnya

Survei LSI: 28,7% Responden Nilai Jokowi Tak Netral pada Pilpres 2024
pihak yang paling potensial melakukan kecurangan berdasarkan survei adalah partai politik dengan presentase 17,1 persen.
Baca Selengkapnya

Survei LSI, Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Lebih Pilih Prabowo-Gibran Daripada Ganjar-Mahfud
Responden yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi mengalami peralihan dukungan ke Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya

Anak Presiden Sempat Nolak Dikawal saat Pergi, Intel Buru-Buru jadi Ojol Malah Ketahuan dari HT
Berikut cerita anak Presiden yang sempat menolak dikawal ketika pergi namun menyadari ada Intel di sekitarnya.
Baca Selengkapnya

7 Fakta Sosok Gielbran Muhammad Noor, Ketua BEM KM UGM yang Sebut Presiden Jokowi Alumni Memalukan
BEM KM UGM menobatkan Presiden Joko Widodo sebagai alumnus memalukan. Sosok Gielbran Muhammad Ketua BEM KM UGM pun curi perhatian.
Baca Selengkapnya

Cerita Sekpri Iriana Jokowi Awal Mula Ditugaskan ke Istana 'Saya Ada Kesalahan Apa ini'
Berikut cerita Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi saat awal mula ditugaskan ke Istana.
Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 76,2 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi
Sebanyak 76,2 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Jokowi, meski belakangan banyak diterpa isu negatif.
Baca Selengkapnya

Tak Ada Tempat Bermain, Ini Potret Miris Anak-Anak Jakarta Renang di Lautan Sampah
Tak hanya mengancam kesehatan, berenang di lautan sampah bahkan bisa merenggut nyawa anak-anak.
Baca Selengkapnya

FOTO: Keseruan NCT 127 Sapa Penggemar di Jakarta dalam 'Fact Check' Face To Face Album Sign Event
Dalam acara tersebut setiap member NCT 127 menandatangani album mereka untuk 35 NCTzen.
Baca Selengkapnya

Prabowo: Pak Jokowi Diserang, Ibu Iriana Juga, Ini Apa Ini?
Prabowo Subianto sering tak habis pikir dengan berbagai serangan hoaks yang menyasarnya dan Jokowi.
Baca Selengkapnya