Cerita Kader NU Masuk PDIP, Tak Ingin Perjuangan Terkotak-kotakan
Merdeka.com - Dua kader Nahdlatul Ulama (NU) kini menjadi anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Nasyirul Falah Amru alias Gus Falah dan Abidin Fikri. Keduanya mengaku tidak kehilangan identitasnya sebagai warga Nahdliyin meski sudah bertahun-tahun menjadi anggota partai.
Gus Falah mengatakan, dirinya adalah putra dari Amru Al Mu'tashim, mantan anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PKB. Saat memutuskan masuk ke PDIP, dia mencoba meyakinkan ayahnya yang kaget hingga meneteskan air mata.
"Namanya berjuang, NU ini ada di mana-mana. Jangan terkotak-kotakan partai dan itu bagus," tutur Gus Falah dalam acara Harlah NU ke-95, Minggu (31/1/2021).
Hasilnya, lanjut Gus Falah, sejak mulai beraktivitas di PDIP pada 2004 dirinya malah mampu melaksanakan nilai-nilai Ahlus-Sunnah wal Jama'ah.
"Karena melihat perjuangan NU, itu kan untuk membesarkan orang yang lemah. Di PDI Perjuangan, visinya menaikkan harkat wong cilik, ya Alhamdullilah memilih PDI Perjuangan," kata Gus Falah.
Abidin Fikri menambahkan, sejak kecil dirinya kental dibesarkan dengan tradisi NU. Meski beraktivitas di PDIP sejak 2001, dia merasa identitas NU sama sekali tidak luntur.
"Tradisi-tradisi NU itu masih. Karena memang tak bisa dipisahkan. Dan di sini saya menemukan bahwa bicara Kaum Nahdliyin ya bicara kaum Marhaen. Keduanya berdekatan. Saya bangga sebagai seorang nasionalis dan seorang Nadliyin," kata Abidin.
Reporter: Nanda Perdana (Liputan6)
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ara mengatakan, keputusan itu melalui pertimbangan yang matang, salah satunya berdiskusi dengan orang tua dan keluarga.
Baca SelengkapnyaTetapi bila nantinya PDIP batal, Fraksi Partai NasDem tetap siap menggunakan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu.
Baca SelengkapnyaNasDem mengaku tengah berkomunikasi dengan PDIP sebagai partai yang menginisiator hak angket.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin memastikan partainya akan ikut mendukung hak angket kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNegara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.
Baca SelengkapnyaNasdem Ungkap Tiga Nama yang Berpeluang Dicalonkan pada Pilkada NTT
Baca SelengkapnyaPDIP menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak keseluruhan permohonan sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPenyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca SelengkapnyaHasto mengingatkan menjadi anggota partai pada dasarnya disandarkan pada prinsip kesukarelaan.
Baca Selengkapnya