Cak Imin sebut PKB lebih dulu dukung Jokowi dibanding Golkar dan PPP
Merdeka.com - Partai-partai pendukung Joko Widodo menyindir keputusan PKB mendeklarasikan pasangan Joko Widodo-Muhaimin Iskandar (JOIN) sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu Serentak 2019. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menilai wajar jika partainya mengusung Jokowi-Muhaimin.
Sebab, kata Cak Imin sapaan Muhaimin, PKB lebih dahulu mendukung Jokowi dibandingkan Partai Golkar dan PPP sejak Pemilu Presiden 2014 lalu.
"Kita lebih awal usung Jokowi. Kami start sudah jauh jadi kalau mau menangin pak Jokowi dengan cara yang sejak awal kami rintis, bukan tiba-tiba dan reaksioner," kata Cak Imin di Jakarta, Senin (16/4) malam.
Untuk itu, Cak Imin mengklaim elektabilitas Joko Widodo akan terus naik apabila dipasangkan dengan dirinya pada Pemilu Serentak 2019. Tren tersebut, menurutnya, telah terlihat dari hasil survei.
"Kalau dari segi kerja keras kami survei menunjukkan Jokowi-Cak Imin tertinggi sehingga perlu kuatkan kembali supaya terbukti pasangan ini," klaimnya.
Cak Imin menjelaskan, niknya elektabilitas pasangan Jokowi-Muhaimin dikarenakan banyaknya dukungan dari para kiai, ulama, dan masyarakat. Dukungan kiai kepada dirinya merata.
Misalnya ratusan kiai dan puluhan ribu masyarakat di Jember, Jawa Timur mengukuhkan dirinya untuk mendampingi Jokowi sebagai cawapres beberapa waktu lalu.
"Besok di Demak, para ulama yang memiliki massa dan pendukung fanatik berkumpul untuk memberikan dukungan agar saya mengemban amanah dan bisa terpilih di 2019," tambahnya.
Wakil Ketua MPR ini mengaku optimis bakal dipilih menjadi cawapres oleh Jokowi dibanding tokoh-tokoh lain yang bermunculan. Cak Imin menuturkan, dirinya telah modal besar untuk menjadi cawapres yaitu dukungan para ulama, kiai, dan masyarakat.
"Kompetitor untuk cawapres ada beberapa namun namun segmennya berbeda," tandasnya.
Sebelumnya, langkah PKB mengumumkan pasangan Jokowi-Muhaimin (JOIN) mendapat sorotan dari partai pendukung Jokowi lainnya. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Mustaqim menilai secara etika Cak Imin sapaan Muhaimin itu berkomunikasi dengan partai-partai pendukung Jokowi sebelum mendeklarasikan diri menjadi cawapres.
"Ini bicaranya sudah etika, kalau bicara etika ya tentunya lebih wise kalau dikomunikasikan dengan partai-partai yang satu koalisi," kata Mustaqim di Hotel Patrajasa, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/4) malam.
Namun, Mustaqim menilai manuver Cak Imin dan PKB terkait pencalonan cawapres sebagai hal biasa dalam berpolitik. Sebab, pada hakekatnya tujuan berpartai adalah mencari kekuasaan, termasuk mengusung kader menjadi cawapres.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, cara kerja sesuai selera tak bisa dilanjutkan lagi.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku sudah berkali-kali mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak berpihak meskipun anaknya Gibran maju Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku belum melihat Jokowi memihak kepada salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaCak Imin ini percaya diri karena selama ini PKB berhasil menang di Jawa Timur setiap pemilu.
Baca SelengkapnyaNamun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca Selengkapnya