Beda NasDem dan Demokrat soal Cawapres untuk Anies Baswedan
Merdeka.com - Bakal calon presiden Anies Baswedan tengah mencari calon pendamping untuk berpartisipasi di Pilpres 2024 mendatang. Dia memberikan tiga kriteria calon wakil presiden yang cocok.
Pertama, calon wakil presiden harus membantu pemenangan. Selain berkontribusi menang, Cawapres nantinya harus memperkuat koalisi serta membantu pemerintahan. Tiga faktor itu menjadi pertimbangan untuk memilih Cawapres.
"Kedua membantu memperkuat koalisi stabilitas koalisi. Ketiga bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif. Tiga pertimbangan itu yang menjadi faktor. Nama belum ada," kata Anies di Kantor DPP NasDem, Jakarta Pusat pada Senin (17/10) malam.
Beberapa nama seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ahmad Heryawan masuk dalam beberapa nama yang diunggulkan sebagai pendamping Anies.
Walaupun Anies diberikan keleluasaan oleh NasDem untuk menentukan cawapresnya, namun ternyata ada harapan terselip dari partai yang dipimpin Surya Paloh itu. Dan ternyata itu akan menyulitkan AHY untuk mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali mendorong calon wakil presiden bukan dari partai. Kalau kader partai dipilih tidak akan menstabilkan koalisi.
"Kemudian menstabilkan koalisi itu tidak tarik menarik ya kan, artinya dia bukan siapa-siapa gitu kan. Kalau dia salah satu kader artinya itu sudah tidak menstabilkan koalisi," katanya ketika dihubungi, Selasa (18/10).
©2022 Merdeka.com/instagram.com/aniesbaswedan
Dia menuturkan, koalisi memang seharusnya tidak mengedepankan kepentingan partainya sendiri. Supaya koalisi ini bisa stabil.
"Saya setuju kalau kemudian koalisi itu tidak membawa, tidak mengedepankan kepentingan partainya agar koalisi stabil," ujar Ali.
Namun, NasDem menyerahkan sepenuhnya kepada Anies untuk memilih siapa calon presiden. Saat penjajakan dengan Demokrat dan PKS belum ada pembahasan soal nama cawapres.
"Ya orang yang sudah punya jejaring pengalaman. Jadi silahkan saja Anies memilih yang bagaimana," kata Ali.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan menilai, dari tiga kriteria yang diinginkan Anies sebagai calon wakil presiden (cawapres), mengarah kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
©2022 Merdeka.com/Erwin Yohanes
Menurutnya, AHY dan Khofifah mampu memperkuat kemenangan Anies dalam pertarungan Pilpres 2024. Yang mana, hal itu menjadi salah satu kriteria yang diinginkan Anies.
"Kriteria memperkuat kemenangan, untuk kriteria ini, yang tampaknya lebih unggul adalah Khofifah dan AHY. Baik Khofifah maupun AHY punya elektabilitas cukup kompetitif sebagai bakal cawapres dan bila dipasangkan dengan Anies bisa cukup kompetitif berhadapan dengan pasangan manapun. Tapi Khofifah punya keunggulan kualitatif, yaitu, selain bisa membantu Anies memenangkan Jawa Timur, Khofifah juga bisa menarik bagi pemilih kalangan NU dan perempuan," kata Djayadi Hanan, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (18/10).
Selain itu, untuk kriteria dalam membantu pemerintahan yang efektif jika Anies menang, dia menilai sosok tersebut mengarah kepada tokoh yang berpengalaman dalam pemerintahan.
"Untuk kriteria ini, yang mungkin unggul adalah Khofifah karena berpengalaman lama di pemerintahan baik tingkat nasional maupun tingkat provinsi," ujarnya.
"Yang juga bisa unggul untuk kriteria ini adalah calon dari PKS yaitu Ahmad Heryawan yang berpengalaman lama sebagai gubernur Jawa Barat. AHY kelemahannya di sini, soal pengalaman pemerintahan," tutup Djayadi.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta penetapan calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan jangan terburu-buru. Ia bilang, jangan memaksakan calon yang memiliki elektabilitas rendah dan tidak punya kontribusi membangun koalisi.
"Tidak perlu terburu-buru apalagi memaksakan sosok-sosok yang sudah jelas elektabilitasnya rendah, dan tidak bakal punya kontribusi dalam membangun koalisi," ujar Herzaky kepada wartawan, Selasa (18/10).
©2022 Liputan6.com/Faizal Fanani
Herzaky menilai, kriteria cawapres yang disampaikan Anies selaras dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Sudah seharusnya fokus kriteria calon wakil presiden bukan menyodorkan nama. Cawapres itu harus dibedah bersama-sama dalam koalisi.
"Pola pikir Anies ini selaras dengan Demokrat dan Ketum AHY. Kita fokus pada kriteria, bukan nama, bukan sosok, lalu dibedah bersama-sama secara seksama," ujarnya.
Hasil survei dari Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 13 sampai 20 September 2022, nama Ganjar Pranowo paling banyak dipilih yakni sebanyak 29 persen. Kemudian, Prabowo Subianto sebanyak 19,6 persen dan Anies Baswedan sebanyak 17,4 persen.
"Ridwan Kamil 8,7 persen, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) 4 persen, Sandiaga Uno tiga persen dan nama lain kurang dari dua persen. Belum menjawab 8,1 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi, Minggu (2/10).
Dia menyebut tren beberapa nama tersebut ada yang mengalami penurunan dibandingkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia sebelumnya.
"Misalnya tren terhadap Pak Prabowo turun dibanding survei sebelumnya, Anies juga sedikit turun, Ganjar naik dibanding survei bulan Agustus, kemudian AHY juga meningkat," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies juga menginginkan agar demokrasi tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan telah mengunjungi Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Kamis (15/2) pagi.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Baswedan, seorang figur yang akrab di dunia politik Indonesia, telah mencuri perhatian masyarakat dengan karir gemilang.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menggelar acara Desak Anies di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis, 11 Januari 2024
Baca SelengkapnyaKampanye Hari Terakhir, Anies Harap Indonesia Jadi Negeri Welas Asih
Baca SelengkapnyaDemokrat sering kali mendesak Anies untuk segera mengumumkan nama Cawapresnya, namun Anies dan NasDem tegaskan tunggu waktu yang tepat.
Baca SelengkapnyaMomen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar
Baca Selengkapnya