Balas Sindiran Beda Capres di Internal, PDIP Sentil Sekjen Golkar
Merdeka.com - Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus sindir perkubuan di internal PDI Perjuangan. Khususnya, terkait pembentukan Dewan Kolonel pro Puan Maharani dan Dewan Kopral pro Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.
Menanggapi hal itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menegaskan, persoalan di dalam internal partai politik merupakan hal biasa.
Terlebih, dalam menyampaikan pendapat tentang dukungan terhadap seseorang wajar jika menimbulkan perbedaan.
"PDIP itu solid. Jadi tidak ada pengkotak mengkotak, semua tegak lurus bahwa ada seperti Pak Sekjen Golkar itu kan dari militer. Misalkan terhadap satu angkatan satu letingnya mungkin ada kedekatan tertentu biasa saja. Jadi kalau Pak Lodewijk dengan satu letingnya ya hampir pasti ada perbedaan. Wong mereka tumbuh dalam satu pendidikan yang sama," kata Bambang Pacul, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/11).
Atas dasar itu, menurutnya, wajar jika di PDIP terjadi perbedaan pendapat. Namun, kata Bambang Pacul, meski ada perbedaan tetap seluruh kader partai berlambang kepala banteng itu akan tetap tegak lurus terhadap perintah dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sama saja di PDIP, apakah Pak Lodewijk dengan kedekatan misalkan dengan si A satu leting itu kemudian akan membuat perpecahan di TNI pasti tidak, di TNI AD pasti tidak. Karena semua perintahnya tegak lurus. Di PDIP itu organisasi sipil kedekatannya sipil juga ada. Tetapi di PDIP itu mengakar rumput ke bawah, menganyam semua ke samping, berpucuk engkau ke atas, satu pucuknya Megawati, perintah beres," paparnya.
Sehingga, perihal munculnya Dewan Kolonel dan Dewan Kopral di tubuh PDIP merupakan hal biasa. Sebab, hal itu hanyalah wadah untuk mengeluarkan aspirasi terhadap dukungan seseorang.
"Enggak ada soal, enggak ada soal. Karena kan kulturnya sendiri, kulturnya seperti itu. Jadi nanti tinggal tunggu perintah ibu Ketua saja. Ibu Ketum merencanakan A, A semua lah kita," imbuh Bambang Pacul.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyebut bahwa dalam penggalangan narasi terdapat pola let them fight. Dia menjelaskan, pola tersebut pernah menimpa partai politik lain.
"Let them fight, apakah terjadi di Indonesia? Terjadi enggak? Terjadi. Lihat ada partai lain, dampak dari penggalangan. Seorang Gubernur dengan seorang pejabat tinggi partai ribut. Pernah tahu kan? Dan sampai sekarang," ucapnya.
Kendati demikian, Lodewijk tidak menjelaskan secara detail partai yang disebut ribut antara pejabat petinggi partai dan seorang gubernur. Namun dia menyebut, adanya dewan kopral dan dewan kolonel.
Yang mana, wadah tersebut dibentuk oleh kader-kader PDI Perjuangan yang mendukung seorang gubernur dan petinggi partai.
"Sampai dipanggil, diberikan teguran, itu artinya let them fight. Sehingga terbentuk Dewan Kopral dan Dewan Kolonel. Betapa dahsyatnya penggalangan opini. Sangat merusak. Sangat sakit," imbuhnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaSebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya pada Pilkada 2024 siap berkoalisi dengan partai di luar koalisi mereka saat Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo menjawab soal isu pertahanan yang diprotes paslon lain di debat ketiga capres.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan Lettu Windra Sanur dengan Kombes Yudhi Sulistianto Wahid.
Baca SelengkapnyaSengketa Pilpres 2024 Diputuskan Besok, Mungkinkah Prabowo Hadir Langsung ke MK?
Baca Selengkapnya