Arah Politik Ulama 212 di Pemilu 2024
Para ulama tergabung GNPF, PA 212 dan FPI memastikan tidak mendukung Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
Para ulama tergabung dalam GNPF, PA 212 dan FPI masih menunggu dan melihat deklarasi resmi terhadap capres dan cawapres di Pilpres 2024.
Arah Politik Ulama 212 di Pemilu 2024
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) dan Front Persaudaraan Islam (FPI) membeberkan arah politik dukungan di Pemilu 2024 mendatang.
Para ulama tergabung dalam GNPF, PA 212 dan FPI masih menunggu dan melihat deklarasi resmi terhadap capres dan cawapres di Pilpres 2024.
"Status masih wait and see. Kita akan melihat seandainya sudah ada deklarasi secara formal, calon yang resmi dengan koalisinya," kata Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak saat konferensi pers di Menara Hijau, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (20/9).
Yusuf memberikan alasan belum memberikan arahan politik terhadap bakal capres dan cawapres di Pilpres 2024.
Yusuf mengutarakan sebuah kiasan bahwa para ulama tidak ingin memilih kucing dalam karung. Para ulama akan berhati-hati dalam mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres di Pilpres mendatang.
Yusuf mengatakan, sejauh ini baru pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang sudah deklarasi sebagai capres dan cawapres. Adapun deklarasi itu baru dilakukan bersama Partai NasDem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Jadi kami akan melihat, bisa jadi kita salur pendukungan ini sebelum pendaftaran atau setelah melihat pendaftaran," ujar Yusuf.
Yusuf menambahkan, para ulama yang tergabung dalam Tri Pilar GNPF, PA 212 dan FPI akan mendeklarasikan arah dukungan ketika capres-cawapres sudah jelas.
Yusuf memastikan Habib Rizieq tidak akan netral dan sudah dipastikan akan berpihak kepada salah satu pasangan di Pilpres 2024.
Tutup Pintu Dukung Prabowo
Mengenai arah dukungan yang akan didukung oleh para ulama 212, Yusuf memberi isyarat jika pihaknya akan belajar dari kesalahan dengan tidak jatuh lagi ke dalam lubang yang sama.
Yusuf menegaskan para ulama GNPF, FPI dan PA 212 sudah menutup pintu untuk mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
"(Tahun) 2024 ya, saya berprinsip kita sebagai manusia tidak boleh masuk lubang yang sama dua kali, yang boleh kecebur lubang dua kali yang sama itu adalah keledai,” kata dia.
Alasan Tidak Dukung Prabowo
Yusuf memaparkan pengalamannya pada tahun 2019 saat mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Saat itu, kata Yusuf, para ulama totalitas mendukung Prabowo secara sukarela, tanpa bantuan biaya sepeserpun. Namun, menurut dia, dukungan yang diberikan para ulama, habaib, hingga emak-emak ditinggal begitu saja oleh Prabowo usai berakhirnya Pilpres 2019.
"Maka itu pertanyaan tadi saya jawab untuk 2024 kita harus cermat dan hati-hati," kata Yusuf.
Kendati demikian, Yusuf yang juga Ketua GNPF-Ulama ini menegaskan jika pihaknya masih terbuka dengan pilihan pasangan lain, sebab belum menutup kemungkinan adanya poros-poros berikutnya.
Deklarasi dukungan oleh PA 212, GNPF-U, serta FPI berkemungkinan dapat digelar baik sebelum maupun sesudah pendaftaran pasangan capres dan cawapres.
"Ya nunggu karena ini semua by process. Bisa jadi sebelum (pendaftaran), bisa jadi sesudah (pendaftaran),” tutup Yusuf.