Anis Matta mau deklarasi capres di Jabar, PKS keluarkan arahan larangan hadir
Merdeka.com - Mantan Presiden PKS, Anis Matta berencana menggelar deklarasi sebagai bakal calon presiden dari internal partainya di Jawa Barat pada Sabtu (21/4). Namun jelang deklarasi, beredar maklumat dari internal, agar kader tak menghadiri acara deklarasi capres internal.
Larangan itu berasal dari DPW PKS Jawa Barat. Ketua DPW PKS Jabar, Nur Supriyanto mengakui keluarkan larangan tersebut.
Namun, dia menegaskan, tak ada kaitannya dengan rencana deklarasi capres Anis Matta. Menurut dia, larangan itu agar para kader fokus memenangkan Pilkada Jawa Barat.
"Agar kader fokus pada pemenangan Pilgub Jabar. Agar capres mensosialisasikan ke eksternal, sehingga publik bisa menerima," kata Supriyanto saat dikonfirmasi, Jumat (20/4).
Menurut dia, pengumuman itu berlaku bagi semua capres PKS, dan kader juga akan mengikuti apapun keputusan majelis syuro terkait capres yang akan diusung PKS pada Pilpres 2019.
"Itu berlaku bagi semua capres PKS. Semua kader akan mengikuti siapapun yang diputuskan majelis syuro," pungkasnya.
Dalam taklimat tersebut, kader PKS Jawa Barat diharapkan memfokuskan sosialisasi yang diarahkan hanya untuk platform PKS, bukan pada deklarasi dan penggalangan internal dan eksternal kader.
arahan PKS Jabar larang kader hadiri deklarasi capres ©2018 Merdeka.com/istimewa
Taklimat (arahan) tersebut juga mengharapkan kepada kader PKS di Jawa Barat untuk memfokuskan segala daya upaya dalam pemenangan pilgub dan pilkada kokab di daerah masing-masing.
Larangan itu beredar melalui pesan singkat dalam grup WhatsApp internal PKS. Berikut isi taklimat yang diperoleh merdeka.com:
Taklimat Pimpinan DPW PKS Jawa Barat
Ass wr wbMencermati dinamika sosialisasi bacapres internal PKS, mengingat panduan agar proses sosialisasi diarahkan pada sosialisasi platform PKS, bukan pada deklarasi dan penggalangan internal dan eksternal kader. Oleh karena itu kami menghimbau agar struktur dan kader tidak menghadiri deklarasi bacapres internal dan memfokuskan segala daya upaya dalam pemenangan pilgub dan pilkada kokab di daerah masing-masing. Demikian untuk menjadi perhatian seluruh struktur dan kader PKS Jawa Barat.
Wassalamttd.Nur SupriyantoKetua DPW PKS Jawa Barat
Abdul Hadi WijayaSekretaris DPW PKS Jawa Barat
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS Ungkap Alasan Anies Tak Terlalu Menyerang di Debat Pamungkas Capres
PKS memuji penampilan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dalam debat terakhir Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Tenang, PKS Serukan Kepada Pendukung AMIN Jaga Basis Jawa Barat
Jika tren angka 51,8 persen Prabowo-Gibran terus naik maka potensi satu putaran cenderung meningkat.
Baca SelengkapnyaSebut Nama Capres, Anggota KPPS Diberhentikan
Anggota KPPS tersebut menunjukkan dua jari dan menyebutkan nama Calon Presiden RI Prabowo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Sindir Capres Lain: Jangan Karena Ambisi Ingin Jadi Presiden Seenaknya Bicara
Hal itu dikatakan Prabowo menjawab soal isu pertahanan yang diprotes paslon lain di debat ketiga capres.
Baca SelengkapnyaPSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaPemilu Tinggal 8 Hari, Pemprov Bali Instruksikan PNS dan ASN Harus Netral
Dalam waktu 8 hari akan diselenggarakan Pemilu 2024 untuk memilih Presiden, Wakil Presiden, anggota DPR/DPD/DPRD Provinsi.
Baca Selengkapnya8 Kriteria Capres Keuskupan Agung Medan: Bersih dari Pelanggaran HAM
Surat itu berisi sejumlah kriteria yang diharapkan dapat menjadi tuntunan bagi jemaat dalam memilih calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKaesang Puji Penampilan Anies di Debat Capres: Over All Saya Akui, Cukup Baik
Kaesang Pangarep memuji cara penyampaian calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat Capres
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca Selengkapnya