Anies Baswedan mundur dari Indonesia Mengajar
Merdeka.com - Langkah serius ditunjukkan oleh Anies Baswedan dalam mengikuti konvensi capres Partai Demokrat. Ia secara resmi mundur dari Yayasan Indonesia Mengajar, salah satu tempatnya selama ini menyumbangkan ide dan gagasan di dunia pendidikan.
Langkah itu diambil untuk menghindari kecurigaan adanya kepentingan-kepentingan terkait niatnya maju sebagai calon presiden. "Saya tetap di Indonesia Mengajar tetapi tidak sebagai ketua. Supaya ada kejelasan, jangan sampai ada dugaan conflict of interest," ungkap Anies Baswedan usai memberikan kuliah tamu Berbuat Untuk Indonesia, Mengabdi untuk Negeri di Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (31/10).
Sambil menjanjikan aktivitas Indonesia Mengajar akan tetap jalan terus dengan orang yang baru, Anies bermaksud memberikan contoh untuk menggunakan jalan lurus dalam berpolitik. Sudah banyak contoh buruk, yang menurutnya harus segera ditinggalkan.
Lihat juga berita tentang Anies Baswedan di Liputan6.com
"Hari ini kita menyaksikan orang mau maju sebagai bupati, memanfaatkan fasilitas dia sebagai bupati. Saya justru ingin menunjukkan, bisa lho orang itu masuk wilayah politik dengan cara yang bermartabat. Bisa lho dengan jaga etika. Jadi saya tidak dicurigai. Saya tidak menandatangani cek, saya tidak mengambil keputusan tetapi gerakannya tetap jalan terus. Saya tetap pendiri di situ, karena memang saya pendirinya," urainya.
Indonesia Mengajar sendiri adalah yayasan yang selama ini membantu mengisi kekurangan guru sekolah dasar, khususnya di daerah terpencil. Mereka biasanya mengirimkan lulusan terbaik Perguruan Tinggi di Indonesia yang telah dididik intensif untuk menguasai kapasitas kepengajaran dan kepemimpinan untuk bekerja sebagai guru selama satu tahun. Program ini pertama diterapkan pada 10 November 2010.
"Saya tetap beraktivitas di pendidikan, tetapi saya tidak punya otoritas untuk memutuskan, tidak punya otoritas mengirimkan dana. Sehingga kalau ada teman-teman yang 'yuk kita ikut dalam gerakan Turun Tangan (gerakan kampanye pencapresan), tidak ada yang khawatir, 'nanti anda menggunakan anak-anak', tidak," tegasnya.
Sekarang Anies di posisi sebagai relawan di Indonesia Mengajar. Dia juga ingin menunjukkan bahwa program itu tidak harus selalu digenggamnya. Ada saat dirinya harus melepas untuk dihibahkan sebagai alat perjuangan memperbaiki negeri ini.
"Kita ini seakan-akan kalau memiliki sesuatu kayaknya dipegangi terus. Saya malah hibahkan kegiatan ini pada semua orang yang peduli pada pendidikan. Besarkan, dambakan, sehingga makin banyak orang yang mau terlibat dalam kegiatan ini," tegasnya.
Laporan: Darmadi
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan ancaman penembakan ini berasal dari salah satu akun sosial media.
Baca SelengkapnyaDia berharap ancaman penembakan itu tidak benar-benar terjadi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menilai banyak aturan yang dibuat di Indonesia tidak masuk akal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies juga menginginkan agar demokrasi tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini mengajarkan semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.
Baca SelengkapnyaAnies menghormati seluruh pilihan rakyat Indonesia pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan melaksanakan salat subuh berjemaah bersama keluarga di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Anies usai menghadiri kegiatan dialog tiga capres bersama Kadin di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (11/1) malam.
Baca Selengkapnya