AMPG Sebut Airlangga Sebagai Ketum Punya Hak Reshuffle Kepengurusan Golkar

Merdeka.com - Ketua PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Irwan Kurniawan merasa heran dengan kemarahan sejumlah pihak atas kebijakan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Menurut dia, sebagai pimpinan tertinggi organisasi yang sudah disepakati secara konstitusional, maka Airlangga berhak membuat kebijakan yang seharusnya diterima oleh semua pengurus dan kader.
Irwan mengibaratkan jabatan Ketua Umum di sebuah organisasi selayaknya jabatan presiden di suatu negara. Sedangkan para pengurus tak ubahnya seperti menteri yang dipilih secara prerogatif oleh presiden.
"Perbedaannya yaitu kalau Presiden dan para pembantunya, kalau dipecat atau tidak diajak kerja sama lagi, bisa di terima tanpa memperpanjang masalahnya," kata Irwan di Jakarta, Jumat (5/9).
Celakanya, kata Irwan, pemahaman seperti itu tidak berlaku dalam organisasi politik atau sejenisnya. Jajaran pengurus yang dipilih oleh ketua umum, kadang tidak terima atas kebijakan yang dibuat, misalnya terkait reshuffle kepengurusan.
"Keanehan ini selalu saja terjadi pada berbagai lapisan kelompok masyarakat yang tergabung pada lingkungan organisasi tersebut. Para individu ini lupa bahwa saat awal itu meminta belah kasihan dari petinggi organisasi tersebut melalui mekanisme yang di sepakati bersama," tutur Irwan.
Irwan memberikan contoh kasus; jika ada pengurus atau pembantu atau pelengkap organisasi yang dianggap tidak lagi bisa bekerja sama, maka sudah wajar dia akan reshuffle dan diganti dengan orang lain.
"Pertanyaannya kenapa harus ada mosi tidak percaya atau sejenisnya? Apalagi pemimpin organisasi tersebut masih sehat dan bisa beraktifitas, namun ada kelompok yang ingin membuat keputusan organisasi tanpa melibatkan beliau, selaku pemegang hak mandat dari kesepakatan pada majelis yang mengangkat sebagai pimpinan tertinggi organisasi," terang Irwan.
Selain itu, tambahnya, pengangkatan Ketua Umum dilaksanakan oleh majelis tertinggi. Maka, pertanggungjawaban atas apa yang sudah dikerjakan Ketua Umum sepatutnya dilakukan di hadapan majelis tertinggi. Bukan majelis yang secara level berada di bawah.
"Perlu pencermatan bahwa majelis di bawah majelis tinggi itu merupakan majelis pertanggung jawaban para pembantu, artinya bahwa pimpinan tertinggi organisasi bisa melakukan eksekusi pembatalan seluruhnya dengan pendekatan hak veto," tegas Irwan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Heboh Dikabarkan Hamil Anak Kedua, Begini Penjelasan Lesti Kejora
Kabar bahagia datang dari Lesti Kejora yang dikabarkan sedang mengandung buah hati.
Baca Selengkapnya


Potret Cantik Dine Mutiara Dampingi Sahrul Gunawan Dinas, Ngaku Simulasi Jadi PNS tapi Nangis Sepanjang Acara
Dulu, banyak yang menganggap Dine Mutiara hanya ingin mencari popularitas lewat suaminya.
Baca Selengkapnya


Dibangun dari Hasil Kerja Keras, 10 Potret Rumah Baru Bella Shofie yang Mewah Banget Meski Belum Rampung
Bella Shofie dengan senang hati mengundang netizen untuk melihat rumah barunya yang hampir selesai dibangun.
Baca Selengkapnya

Proyek IKN Dikritik, Bahlil Balas Sentil Anies Hanya Cocok jadi Gubernur Jakarta
Bahlil menyindir Anies Baswedan yang dianggap lebih cocok maju sebagai Calon Gubernur dari pada maju di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya

Kata Ketum Golkar soal Kabar Jokowi Minta KPK Setop Kasus Setya Novanto
Airlangga menegaskan, jika Partai Golkar menjadi korban atas kasus e-KTP.
Baca Selengkapnya

Ada Reuni 212 di Monas, Polisi Rekayasa Lalu Lintas Mulai Sabtu Dini Hari
Ditlantas Polda Metro Jaya bersiap memberlakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Monas untuk mengantisipasi potensi kemacetan saat Reuni 212.
Baca Selengkapnya

Ukuran dan Harga Tetap Sama, Begini Cara Pengusaha Roti di Jakarta Siasati Kenaikan Harga Bahan Baku
Proses produksi juga tetap dilakukan setiap hari, agar rotinya bisa tetap terjaga dan memberikan kepuasan kepada konsumen.
Baca Selengkapnya

Diselingkuhi Kekasihnya, ART di Jaktim Tewas Gantung Diri
MA nekat gantung diri karena diselingkuhi oleh sang kekasih
Baca Selengkapnya

5.734 Personel Polisi Diterjunkan Amankan Reuni 212 di Monas Besok
ribuan personel pengamanan akan diterjunkan untuk mengawal Munajat Kubro 212 di Monas
Baca Selengkapnya

Cak Imin Sebut Indonesia Terancam Hancur Jika AMIN Kalah, Airlangga: Menang Kalah Hal Biasa
"Indonesia ini pemilu sudah setiap 5 tahun. Jadi menang kalah itu suatu hal yang biasa. Namun pemerintah jalan terus," kata Airlangga
Baca Selengkapnya

Airlangga Sentil Anies soal Contract Farming: Kita Kembangkan Food Estate agar Petani Punya Tanah
Airlangga Hartarto menyentil Anies Baswedan soal program contract farming.
Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi
Erwin Aksa menyampaikan masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Jakarta.
Baca Selengkapnya