Airlangga bakal temui Jusuf Kalla bahas isu JK-AHY
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto belum mau menanggapi terkait wacana Partai Demokrat yang akan menyandingkan tokoh senior Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Sampai saat ini, pihaknya memastikan tetap mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.
"Belum ada keputusan organisasi," kata Airlangga di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (2/7).
Dia juga mengakui akan menemui JK untuk membicarakan hal tersebut. Dia menegaskan pihaknya belum melakukan pembahasan terkait wacana JK-AHY ini dengan Partai Demokrat.
"Kalau itu kan saya akan bicara dengan beliau. Belum (ada pembahasan dengan Demokrat)," kata Airlangga.
Diketahui Wakil Presiden Jusuf Kalla pun sudah menanggapi terkait kabar partai Demokrat yang ingin menduetkannya dengan Agus HarimurtiYudhoyono (AHY) untuk maju di Pilpres 2019. Dia menegaskan ingin istirahat dan ingin menikmati masa mudanya.
"Itu soal lain. Saya ingin istirahat," kata JK di Ayana Midplaza Hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.
Sementara, Demokrat menyambut baik terkait pengusungan JK-AHY. Hal tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitanmenyatakan.
"Kalau ada yang mengawin-ngawinkan JK-AHY toh teman-teman juga yang bilang, kami juga tak mungkin menolak itu dan biarkan diskusi itu berjalan, kan tidak tahu siapa yang akan terjadi besok," kata Hinca saat ditemui di Wisma Proklamasi, Cikini, Jakarta Pusat (27/6).
Hinca mengungkapkan bahwa kabar tersebut juga sudah menjadi pembahasan umum di kalangan internal kader Demokrat.
"Di kader banyak pendapatnya, macam-macam begitu. Waktu kami di puncak juga diskusi kami buat poling diantara kami, macam-macam tuh ada yang bilang pasangan ini dan itu," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaMenurut JK, tidak ada arahan secara khusus kedua pasangan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaPolitisi senior Golkar ini hanya meminta publik menunggu saja.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menjawab terkait dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.
Baca Selengkapnya