AHY Dilirik Kubu Ganjar, Tim 8: Puan Maharani Sempat Masuk Radar Cawapres Anies

Merdeka.com - Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk bursa calon wakil presiden pendamping Bakal Capres PDIP Ganjar Pranowo. Nama AHY itu disebutkan langsung Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani.

Menanggapi hal tersebut, anggota Tim 8 Koalisi Anies Baswedan, Dadang Yuliantara, menyebut kalau pihaknya juga memiliki daftar yang banyak untuk kandidat cawapres Anies Baswedan.

"Terkait dengan pertanyaan tadi. Itu dalam koalisi perubahan daftar nama juga banyak, termasuk yang mengatakan itu (Puan Maharani) ada juga dalam daftar juga," kata Dadang saat konferensi pers di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (7/6)

Sehingga, Dadang turut menilai dengan masuknya AHY dalam daftar kandidat Cawapres Ganjar menandakan putra Presiden ke-5 dan 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai sosok potensial.

Simak berita Ganjar Pranowo selengkapnya di Liputan6.com

"Jadi itu terima kasih anggota koalisi dianggap baik dan potensial. Sesuatu yang baik juga. Kalau memang niat kan nanti dia nyamperin ke orangnya kan, kantornya kan sudah tahu. 'Kamu tak calonkan mau enggak?' Kan begitu. Kalau enggak mau ya sudah," ujar Dadang.

Lantas, Dadang membocorkan kalau sosok Puan Maharani itu juga ternyata sempat masuk dalam sederet kandidat bursa cawapres untuk Anies Baswedan. Meski, saat ini diketahui bila nama Puan saat ini sudah tidak masuk dalam daftar Cawapres.

"Sempat (dulu masuk dalam kandidat)," jawab Dadang.

Pada kesempatan itu, Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said menjelaskan kalau masuknya Puan sebagai daftar Cawapres Anies dulu. Yaitu bentuk daftar figur yang potensial kala itu sehingga nama Puan sempat masuk.

"Kan ada long list dulu kan. Semua figur-figur potensial masuk," kata Sudirman.

Sementara menjawab soal masuknya AHY dalam kandidat cawapres Ganjar, Sudirman turut mengucapkan terima kasih karena menandakan kalau politik bisa berjalan dengan tidak menegangkan.

"Kami berterima kasih. Artinya kita enggak salah pilih. Kita memilih hanya koalisi yang bermutu, sehingga sebelah pun melirik anggota koalisi kita. Inilah harus kita sambut politik itu sebagai signal bahwa berpolitik itu harus dengan senang hati. Bukan dengan ketegangan," tuturnya.