Wujudkan Lumbung Pangan Dunia, Kementan Siapkan Lahan Rawa
Mentan Amran membeberkan Indonesia bisa mencapai lumbung Pangan Dunia di tahun 2045 dengan langkah-langkah strategis.
Mentan Amran membeberkan Indonesia bisa mencapai lumbung Pangan Dunia di tahun 2045 dengan langkah-langkah strategis.
Kementerian Pertanian di bawah Komando Menteri Pertanian Amran Sulaiman optimis Indonesia bisa mewujudkan lumbung Pangan Dunia dengan berbagai cara, salah satunya optimalisasi lahan rawa, baik rawa pasang surut maupun rawa lebak, yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal sebagai lahan pertanian pangan yang memiliki potensi yang besar.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan krisis pangan merupakan mimpi buruk setiap bangsa di dunia sebab dapat memicu dan berdampak terhadap terjadinya krisis lainnya seperti krisis sosial dan politik, sosial.
"Indonesia memiliki sumber kekuatan pangan yang besar selain minyak kelapa sawit, yaitu padi.. Saya yakin Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia apabila kita mampu mengoptimalkan sumberdaya lahannya untuk meningkatkan produksi padi. Jangan biarkan gangguan pada pangan mengancam, utamanya padi/beras, ini adalah urusan pokok bagi kehidupan masyarakat," ujar Mentan, Kamis (30/11) di Jakarta.
Mentan Amran membeberkan Indonesia bisa mencapai lumbung Pangan Dunia di tahun 2045 dengan langkah-langkah strategis yang berfokus pada optimasi lahan suboptimal seperti rawa melalui upaya peningkatan indeks pertanamannya.
Dimulai dari tahun 2024, dimana Indonesia menargetkan akan mengoptimalkan 1 Juta hektar Lahan Rawa untuk bisa menambah produksi beras sekitar 2,5 juta ton sehingga Indonesia mampu mengurangi ketergantungan terhadap impor dan bahkan tidak perlu impor lagi di tahun depan.
Kemudian menjelang tahun 2025, optimasi lahan rawa akan ditingkatkan hingga 2 juta hektar untuk menghasilkan produksi beras sekitar 5 juta ton.
"Di tahun tersebut, Insya Allah kita bisa mulai swasembada beras," tuturnya.
Di tahun 2026, Indonesia pun bisa berdaulat beras dengan optimasi lahan rawa hingga 3 juta hektar untuk menghasilkan beras 7,5 juta ton. Dan di tahun 2027 Indonesia bisa berdaulat sekaligus ekspor beras karena sudah bisa menghasilkan 10 juta ton beras sebagai hasil dari optimasi lahan rawa seluas 4 juta hektar.
"Bahkan di tahun 2028, Indonesia bisa berproduksi 12,5 juta ton dari optimasi lahan rawa seluas 5 juta hektar," bebernya.
"Bahkan di tahun 2028, Indonesia bisa berproduksi 12,5 juta ton dari optimasi lahan rawa seluas 5 juta hektar," bebernya.
Mentan Amran menambahkan, Kementerian Pertanian akan melakukan optimasi lahan rawa ini, baik pada lahan rawa yang non daerah irigasi (non-DIR) maupun lahan rawa yang sudah memiliki irigasi.
"Di lahan rawa ini, kita bisa melakukan berbagai kegiatan langsung seperti mengembangkan infrastruktur air dan lahan, menerapkan mekanisasi pertanian mulai dari pra panen, pasca panen, sampai pada pengolahan hasil panennya, dengan menyediakan sarana produksi seperti benih, amelioran, pupuk, dan pestisida, memperkenalkan teknologi adaptif, serta meningkatkan kemampuan petani dan kelembagaan petani," jelasnya.
Dua tahun pascakemerdekaan Indonesia, Menteri Muda Penerangan AR Baswedan, Menteri Muda Luar Negeri H Agus Salim dan rombongan delegas berangkat ke sejumlah negara timur tengah untuk mencari dukungan dan pengakuan negara lain atas kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBacapres Ganjar Pranowo menyiapkan strategi pembangunan sumber daya manusia sebagai pondasi, agar Indonesia bisa melompat menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaDampak El Nino terlihat di berbagai wilayah di Indonesia termasuk lahan pertanian di Kabupaten Indramayu.
Baca SelengkapnyaKemerdekaan yang dirayakan bangsa Indonesia adalah untuk mengingat lepasnya Indonesia dari penjajahan negara asing.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menekankan dua poin yang harus diutamakan.
Baca SelengkapnyaPangima TNI mengatakan, saat ini Indonesia menghadapi tiga Banglistra.
Baca Selengkapnya"Indonesia ini pemilu sudah setiap 5 tahun. Jadi menang kalah itu suatu hal yang biasa. Namun pemerintah jalan terus," kata Airlangga
Baca SelengkapnyaMenurut Anies saat ingin melakukan pemerataan di Indonesia, harus dimulai dengan membangun kota kecil menjadi menengah dan kota menengah menjadi besar.
Baca SelengkapnyaSisi penegakan hukum utamanya bisa berkeadilan dan dilakukan demi meminimalisasi korupsi di Indonesia.
Baca Selengkapnya