Waspadai propaganda radikalisme lewat konten-konten di dunia maya
Merdeka.com - Generasi muda diminta lebih berhati-hati memanfaatkan media sosial. Sekarang ini penyebaran paham radikal kerap dilakukan lewat dunia maya. Bahkan rekrutmen pun bisa dilakukan tanpa tatap muka.
"Banyak yang tidak menyadari bahwa propaganda radikalisme masuk melalui smartphone yang dikirimi berbagai macam konten di grup-grupnya. Oleh karena itulah harus hati-hati menggunakan smartphone," ungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius dalam keterangannya, Sabtu (3/2).
Alumni Akpol tahun 1985 ini mengatakan bahwa lingkungan kampus juga tidak luput dari virus radikalisme. Hal tersebut didasari dari hasil identifikasi beberapa kampus mahasiswanya telah disusupi pengaruh radikalisme. Selain mahasiswa, ada juga dosen terindikasi mengajarkan radikalisme.
"Saya memberikan kuliah umum di ITB Bandung, saya katakan harus bangga karena Presiden pertama dari ITB Bandung, namun harus juga mawas diri karena teroris juga ada yang barasal dari ITB Bandung," jelasnya.
Tak hanya itu, menurutnya, beberapa waktu lalu ada pemilihan rektor di sebuah kampus. Namun setelah dikroscek ternyata calon rektor tersebut telah diidentifikasi menjadi simpatisan kelompok radikal.
"Dengan kejadian itu maka kita segera ambil tindakan dengan memberikan bukti bahwa tidak bisa kita biarkan orang yang telah terindikasi radikal menjadi rektor," kata mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Melihat fenomena yang terjadi, dia menekankan kepada segenap civitas akademika khususnya mahasiswa untuk selektif dan cerdas dalam menggunakan dunia maya maupun media sosial.
"Jangan ditelan mentah-mentah berita yang diterima dan selalu mengkritisi jika mendapatkan ajakan ataupun berita yang menjurus ke paham radikal," tuturnya.
Suhardi memberikan kuliah umum dihadapan 350 Mahasiswa dan civitas akademika Universitas Andalas Padang, Jumat (2/2). Di akhir paparannya, mantan Wakapolda Metro Jaya ini mengatakan bahwa mahasiswa merupakan Agen of Change (sebagai agen perubahan) dan calon pemimpin bangsa yang harus terus menambah wawasan keilmuannya.
"Kampus merupakan institusi tempat berkembangnya berbagai pemikiran untuk membangun bangsa demi kemaslahatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saya berharap ke depan agar adik-adik mahasiswa dan pihak kampus turut terlibat secara aktif dalam upaya menanggulangi paham radikal terorisme," tandasnya.
Turut mendampingi Kepala BNPT dalam kuliah umum tersebut yakni Rektor Universitas Andalas, Tafdil Husni, Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan, Hermansah dan salah satu anggota kelompok ahli BNPT, Hamdi Muluk.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaJadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaGencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jihad Sering Disalahpahami untuk Kepentingan Politik dan Ekonomi
Islamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.
Baca SelengkapnyaPerempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca Selengkapnya67 Tebak-tebakan Lucu Ala Bapak-bapak Receh di Media Sosial, Lawas Tapi Bikin Ngakak
Meski dirasa cukup receh di kalangan generasi muda, namun nyatanya tebak-tebakan lucu ala bapak-bapak justru tetap bisa menghadirkan gelak tawa.
Baca SelengkapnyaRespons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?
Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaFakta Baru Karyawan KAI Pendukung ISIS: Aktif Sebarkan Konten Propaganda Terorisme
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaHari Pers Nasional 2024, Ini Pesan Kaesang untuk Pemilik Media
Kaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.
Baca Selengkapnya