Warga terdampak proyek Tol Batang-Pemalang tolak ganti rugi kecil
Merdeka.com - Puluhan warga Kelurahan Duwet Pekalongan Selatan Kota Pekalongan Jawa Tengah, yang tanahnya terkena proyek Tol Batang-Pemalang menolak ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah. Alasannya karena mereka merasa rugi.
"Dulu kami dijanjikan ganti untung, sekarang kenapa jadi ganti rugi," ucap salah seorang warga yang menolak, Selasa (17/11).
Bahkan dirinya sempat bertanya kepada forum siapa yang menolak dan hampir sebagian warga mengangkat tangan. Ditambahkan salah satu warga lainnya, bahwa dirinya dan warga lain sudah konsultasi dengan salah satu anggota Dewan, bahwa disarankan agar tidak bernegoisasi dengan pihak pengembang.
"Kami disarankan agar sementara tidak meneruskan negosiasi ini. Bahwa masalah penjualan maupun harga. Kami Meminta audiensi dengan anggota DPRD dulu," serunya.
Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Pekalongan Heri Sulistyo, menegaskan pihaknya tidak ada unsur paksaan dalam hal ini. "Kalau yang lain tidak setuju yang monggo saja. Tapi jangan pengaruhi warga lain yang setuju," ucapnya.
Heri juga menjelaskan, ini hanya sekedar tugasnya. Apapun yang terjadi dalam negosiasi ini, akan tetap dilaporkan seperti apa. Menurutnya semua memang berwenang menentukan pilihan.
"Kami hanya melaporkan saja. Siapapun boleh berpendapat," ucapnya.
Dari informasi yang dikumpulkan, untuk proyek Rol Batang Pemalang, pemerintah akan ganti rugi tanah berdasarkan NJOP senilai Rp 900 ribu per meter.Sedangkan harga warga di pasaran saat ini Rp 1,6 juta. Sementara warga minta harga 3 kali lipat dari harga pasaran tersebut.
Dalam negosiasi yang berlangsung, awak media dan yang bukan pemilik tanah juga dilarang masuk ruangan. Negosiasi digelar tertutup, media hanya bisa memantau dari luar ruangan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari proyek mangkrak tersebut, Bahlil bilang 78,9 persen sudah diselesaikan dalam kurun waktu 3 tahun saja.
Baca SelengkapnyaSeorang pembuat patung asal Cimahi memberikan patung gratis kepada Dedi Mulyadi, saat diberi uang Rp100 juta, pematung itu menolak.
Baca SelengkapnyaProyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
“Ada indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan,” kata Tom.
Baca SelengkapnyaMeski harga mengalami kenaikan, Pj Wali Kota memastikan pasokan beras dan sembako masih aman.
Baca SelengkapnyaMirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca SelengkapnyaProyek bendungan itu sempat mangkrak diduga karena kontraktornya tidak dibayar.
Baca SelengkapnyaDia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.
Baca SelengkapnyaKenaikan ini dipengaruhi oleh pasokan gabah dari petani terbatas akibat panen padi di tingkat petani menurun.
Baca Selengkapnya