Warga Samarinda Mulai Ramai Beli Temulawak hingga Jahe
Merdeka.com - Dua warga Depok, dilaporkan positif terpapar virus Corona (Covid-19). Beragam cara dilakukan masyarakat mengantisipasi sebaran virus itu, termasuk meracik tanaman obat-obatan, seperti temulawak. Di Samarinda, warga mulai ramai memburu temulawak.
Merdeka.com menelusuri penjual tanaman obat-obatan itu di Pasar Induk Segiri, Jalan Pahlawan, Samarinda. Warga memang mulai ramai mencari tanaman obat-obatan, seperti jahe, kunyit hingga temulawak.
"Tiga hari ini, mulai ramai orang cari seperti jahe, temulawak, kunyit," kata Ratna (45), salah seorang pedagang tanaman obat-obatan dan rempah di Pasar Segiri, Rabu (4/3).
Ratna sedikit heran temulawak juga ikut ramai dicari. "Kemarin-kemarin sepi yang cari temulawak. Enggak tahu kok sekarang juga ramai dicari, dibeli. Ada yang beli sampai 1 kilogram. Saya masih jual harga biasa Rp18 ribu-Rp20 ribu per kilogram," ujar Ratna.
Ratna sempat iseng bertanya kepada pembeli di lapaknya. "Racikannya serai, jahe merah, temulawak dan kunyit. Itu bilang pembeli ya, buat anti-corona. Saya enggak tahu juga benar tidaknya," terang Ratna.
Ratna membeli temulawak dari Kalimantan Selatan dan Surabaya. Sementara jahe, selain juga dari Surabaya, juga dari petani di Samarinda dan Kutai Kartanegara.
"Itu tadi, saya heran kok ramai yang beli, katanya buat obat. Di gudang saja, kita berebut. Yang jelas, saya masih jual harga biasa saja. Enggak tahu kalau besok-besok," ungkap Ratna.
Pedagang lain di pasar yang sama, Sodik (68), menjual temulawak Rp15 ribu dari harga biasanya Rp8 ribu. Untuk kunyit dijual Rp11 ribu dari Rp8 ribu per kilogram. Sedangkan untuk jahe harga biasanya Rp20 ribu dan sekarang dijual Rp30 ribu-Rp40 ribu per kilogram.
"Naik harga mulai bulan ini. Kalau Januari dan Februari itu masih harga biasa," kata Sodik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaUsai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya