Warga Korban Semeru Tolak Pindah ke Sumbermujur, Bupati Lumajang Cari Jalan Keluar
Merdeka.com - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq tetap menerima dan mendengarkan aspirasi warga yang menolak direlokasi ke Sumbermujur. Beberapa warga menginginkan lokasi lain sebagai tempat relokasi selain di Sumbermujur, yang sudah ditentukan.
"Kami sebagai Pemerintah hanya bisa memberi saran agar pindah ke tempat relokasi. Saya pelan-pelan menyampaikan dengan cara yang tentunya masyarakat bisa memahami," kata Thoriqul Haq dalam keterangan persnya, Senin (20/12).
Bupati Thoriq menggelar musyawarah bersama warga terdampak erupsi Gunung Semeru di wilayah Kecamatan Candipuro. Musyawarah digelar di Kantor Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang pada Minggu (19/12) malam.
Dalam musyawarah tersebut, Bupati menerima pendapat dari beberapa warga yang berada di zona merah yang tidak berkenan berpindah ke tempat relokasi yang berada di Sumbermujur.
Bupati Thoriq menjelaskan, lahan di Sumbermujur memiliki luas 81 hektare yang dapat digunakan relokasi. Luasan tersebut dianggap representatif untuk menampung 2.000 rumah lebih dalam satu kawasan.
Dalam kawasan dengan luasan tersebut dapat memenuhi kebutuhan pembangunan fasilitas umum, seperti masjid, musala, sekolah, madrasah/TPQ, taman bermain anak dan sarana olah raga.
Sementara pilihan lahan di beberapa tempat lain memiliki luasan kurang dari 6 hektare. Sehingga lokasi di Sumbermujur dinilai lebih representatif dan mencukupi dengan kebutuhan sesuai jumlah pengungsi.
Cari Jalan Keluar
Bupati Thoriq menegaskan, bagi warga yang berkeinginan tempat relokasi selain di Sumbermujur, akan tetap diikhtiarkan untuk proses perizinannya ke Perhutani dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Sementara terkait proses tahapan relokasi di Sumbermujur akan tetap menjadi prioritas dengan segera dibangun Hunian Sementara (Huntara). Tempat tersebut juga dilengkapi sarana dasar yakni jaringan listrik, saluran air, akses jalan.
Sehingga masyarakat terdampak erupsi Semeru segera pindah tempat dari pengungsian ke hunian yang layak dan memulai berkehidupan baru bersama keluarga.
Bupati Thoriq menyampaikan terkait beberapa hal yang berkenaan dengan kebudayaan dan ekonomi di lokasi relokasi. Banyak saran dan masukan, termasuk kandang ternak terpadu dan aneka usaha kecil menengah yang dapat diproduksi di area relokasi.
"Tentu semua yang berkenaan dengan potensi yang terbaik untuk akses ekonomi akan kita ikhtiarkan untuk mereka semua menjadi sebuah tatanan baru, termasuk ekonomi baru di sekitar area relokasi atau pemukiman baru bagi masyarakat yang terdampak erupsi Semeru," pungkasnya.
Turut mendampingi Bupati Thoriq, Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati. Selain itu juga hadir Komandan Satgas Semeru, Danrem 083 Baladhika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti dan Dandim 0821 Lumajang, Letkol Inf Andi A Wibowo.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lokasi ini dianggap lokasi yang pas untuk dijadikan tempat relokasi. Oleh karenanya, masyarakat korban erupsi tidak butuh waktu lama untuk melanjutkan kehidupan
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini baru terjadi Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB di Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaEnam kabupaten yang terkena dampak banjir dan longsor adalah Luwu, Enrekang, Wajo, Sidrap, Sinjai, dan Pinrang.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan jasad korban banjir bandang di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Korban diidentifikasi sebagai Suardi (70) dan Mutmita (5).
Baca Selengkapnya13 kecamatan di Luwu terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca Selengkapnya