Wapres Ma'ruf: Dunia akan Lebih Baik Karena Moralitas dan Kohesi Sosial yang Baik
Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menitipkan pesan kepada mahasiswa baru yang sudah mulai memasuki dunia pendidikan tinggi. Dia mendorong mahasiswa agar menjadi agen perubahan yang terus menjunjung tinggi nilai nasionalisme, cinta tanah air, patriotisme dan toleransi.
Hal itu disampaikan Ma'ruf Amin saat menghadiri acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Surabaya secara daring, Senin (7/9).
"Sebagai kelompok elite dalam struktur masyarakat Indonesia, anda semua harus menjadi agen perubahan. Jadilah agen yang konsisten untuk terus menyuarakan nilai-nilai nasionalisme, cinta tanah air, patriotisme, dan toleransi. Masa depan negara ini, seluruhnya berada di pundak kalian," katanya.
Dia berharap mahasiswa dapat mewujudkan semangat nasionalisme tersebut. Sehingga, sekalipun memiliki keunggulan kompetitif secara global, tapi selayaknya tetap berpijak pada ideologi dan kearifan lokal.
"Saya teringat dengan Presiden Indonesia Ke-3 Bapak Prof Dr BJ Habibie yang selalu dijuluki 'otak Jerman tapi berhati Makkah'. Julukan tersebut mengandung arti bahwa otak kita, atau kemampuan kita bisa melanglang buana dan bersaing di era global ini, tapi hati kita atau jati diri kita tetap harus melekat sesuai dengan identitas dan akhlak sebagai insan nusantara," jelasnya.
Ma'ruf berpesan agar para mahasiswa menjadi kaum intelektual yang tidak hanya memahami ilmu pengetahuan dengan baik. Tetapi, juga menjunjung tinggi moralitas sosial.
"Tumbuh dan berkembanglah menjadi intelektual yang memahami ilmu pengetahuan tetapi juga menjunjung tinggi moralitas dan menghargai kehidupan sosial. Dunia tidak akan menjadi lebih baik hanya karena banyaknya orang cerdas. Tetapi dunia akan lebih baik karena moralitas dan kohesi sosial yang baik," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernyataan akademisi itu menjadi bagian dari dinamika positif.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, mahasiswa yang gagal di tengah-tengah masyarakat cukup sulit untuk memperbaikinya.
Baca SelengkapnyaUngkapan minta maaf dalam bahasa Jawa tidak hanya sekedar formalitas, melainkan juga mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang kaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ma’ruf mengajak umat muslim untuk tetap menerapkan semangat bulan Ramadan, yakni semangat kasih sayang dan perubahan menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.
Baca SelengkapnyaMemberi ucapan maaf menjelang bulan suci Ramadan memiliki peran besar dalam konteks spiritual dan sosial.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaBerikut filofosi dari pakaian yang dikenakan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam Debat Pilpres ke-IV.
Baca SelengkapnyaMasyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.
Baca Selengkapnya