Wapres Ingatkan Pelajar Jangan Terpengaruh Paham Radikal
Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengingatkan para pelajar untuk menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual pengetahuan dan teknologi dengan akhlak yang baik. Hal tersebut tentunya agar tidak mudah terpengaruh berbagai pihak yang menyebarkan paham radikalisme.
"Jangan terpengaruh oleh orang-orang yang kemudian mengajarkan untuk memusuhi negara, paham-paham yang radikal," ujar Ma'ruf di SMK 1 Rangas, Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (24/2).
Menurut Ma'ruf, Indonesia merupakan negara yang keberadaannya telah disepakati bersama oleh semua pihak. Para pelajar pun mesti memiliki sikap berbangsa tinggi dengan menjadi warga negara yang baik.
Anak-anak Indonesia harus berkomitmen tinggi untuk berbakti kepada bangsa dan negara. Mereka juga harus berpendidikan sebagai modal membangun Indonesia maju.
"Kepada yang putus sekolah saya harapkan bisa melanjutkan sebab pendidikan penting, kita ke depan itu akan ada kompetensi kalau tidak memiliki modal ilmu pengetahuan nanti akan tertinggal," jelasnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf berpesan bahwa pendidikan merupakan kunci majunya suatu negara. Pemerintah sendiri menjadikan peningkatan sumber daya manusia (SDM) unggul menjadi prioritas dalam pembangunan.
"Kita ingin negara kita ini maju, tidak menjadi negara yang berpendapatan rendah. Nah itu kuncinya sumber daya manusia, sumber daya manusia kuncinya pendidikan," katanya.
Reporter: Nanda PerdanaSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum artikel tentang prinsip-prinsip penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun lingkungan bermain dan belajar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adanya nilai-nilai berharga yang terkandung dalam pantun adat, generasi muda diajak belajar dan menghargai warisan budaya.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaDari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca Selengkapnya