Wanti tetap bahagia meski tinggal di rumah sederhana
Merdeka.com - Dewanti Rustini Putri atau kerap disapa Wanti bukan berasal dari keluarga berada. Dia bahkan hidup di gubuk sederhana.
Tak ada pemandangan mencolok sedikit pun di rumahnya. Hiburan satu-satunya hanyalah sebuah radio butut. Suaranya pun timbul tenggelam. Televisi saja tidak nampak di dalam rumah berdiri di atas lahan seluas 50 meter persegi itu.
Rumah Wanti berada di Desa Mekarsari, Kampung Gambung, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Jauh dari hingar bingar kota. Lokasinya berada di kaki Gunung Tilu.
Pantauan merdeka.com saat menyambangi kediamannya, Jumat (20/3) siang, rumah Wanti hanya disekat bilik reot. Gubuk tua tersebut sudah berdiri 42 tahun lalu. Neneknya tinggal di kamar belakang. Sedangkan kamar Wanti bersebelahan dengan dapur. Wanti biasa tidur beralas kasur tipis di kamar berukuran 1,5 x 1 meter itu. Kondisinya jauh dari layak.
Beberapa rumahnya ada yang bolong. Bilik sudah rapuh dan bolong ditutupi koran. Sementara kamar ayah Wanti, Iwan, juga tak jauh berbeda. Atap langit-langitnya berlubang. "Kalau hujan ya bocor," kata nenek Wanti, Omih (85 tahun).
Iwan berharap ada bantuan dari pemerintah setempat buat memperbaiki rumahnya. Selama ini dia mengaku pemerintah seolah abai bagi warga miskin seperti dia. Sebab dia juga tidak memiliki pekerjaan tetap, dan hanya mengandalkan pemberian dari kakaknya Rp 500 ribu saban bulan.
"Ya cukup apa? Makan saja dipas-pasin. Makan kadang pakai nasi dan garam saja," kata Iwan.
Wanti yang juga sering ikut kegiatan qasidah belum tentu dibayar saban pentas. "Ya intinya harus disyukuri, semoga Pak Bupati mau bantu kami," ujar Wanti sambil tersenyum.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapa yang tak merinding jika rumah huniannya dikepung ulat di banyak penjuru.
Baca SelengkapnyaPunya mobil, sosoknya memperlihatkan kondisi miris kendaraannya usai diterjang banjir.
Baca SelengkapnyaTerlihat beberapa barang pribadi dan perabotan rumah tergenang air yang cukup tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Inilah deretan realita kurang menyenangkan yang harus dihadapi ketika hidup di negara bermusim dingin.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah cewek yang wisuda sendirian tanpa kehadiran orang tuanya.
Baca SelengkapnyaMayat wanita paruh baya itu pertama kali ditemukan warga sekitar yang mencium aroma tidak sedap di sekitar lokasi penemuan.
Baca SelengkapnyaKeduanya sangat bahagia saat melepas kerinduan lantaran bertahun-tahun tak bertemu.
Baca SelengkapnyaTak peduli dengan kondisinya yang sakit, ayah wanita ini tetap tinggal di rumah yang dilanda banjir dan meminta putrinya untuk kembali ke perantauan.
Baca SelengkapnyaSelain untuk melepas rindu dengan cucu-cucunya, ibu mertuanya juga mengukur rumah anak dan menantunya.
Baca Selengkapnya