Wali Kota Solo: Pemudik yang Pulangnya 'Kucing-kucingan' Bikin Repot
Merdeka.com - Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo mengatakan, saat ini banyak pemudik yang tidak jujur. Mereka tiba di Solo dengan cara sembunyi-sembunyi atau kucing-kucingan. Jika dibiarkan, kondisi tersebut bisa membahayakan karena berpotensi menularkan Covid-19.
"Ini malah semakin bahaya kalau didiamkan. Lha tikus-tikusan, kucing-kucingan gini kan jadi repot kita. Pulangnya kucing-kucingan. Tahu-tahu Solo ini banyak mobil pelat nomor B, R, D, banyak yang dari luar," ujar Rudy saat konferensi pers di Balai Kota Solo, Senin (4/5).
Untuk itu, dia meminta agar masyarakat sadar dan mau menjalani karantina di Graha Wisata Niaga agar penularan virus corona bisa diminimalisir. Menurut Rudy, jumlah orang yang dikarantina di Solo setiap hari terus bertambah. Baik di Graha Wisata Niaga maupun di Ndalem Joyokusuman. Namun sebaliknya, setiap hari jumlah warga yang dikarantina juga berkurang.
"Setiap hari tambah. Tadi diantar pulang 3 (yang selesai karantina diantar pulang), tambahnya mungkin 4 ini," katanya.
Rudy juga mengingatkan kepada Ketua RT dan Ketua RW yang akan melakukan penjaminan karantina pemudik. Dia menyebut tidak hanya pemudik yang dikarantina, namun juga seluruh anggota keluarganya tidak boleh bepergian kemana pun.
"Ini sudah kami buat di surat pernyataan, harus bertanggungjawab. Umpamanya saya pemudik, mau masuk rumah, satu rumah itu harus dikarantina semua. Karena kalau tidak, ya percuma. Yang dikarantina saya sendiri, padahal saya membawa virus. Ya akhirnya terpapar semua. Sekarang tidak ada karantina mandiri, kalau mau karantina mandiri satu keluarga sekalian," tegas dia.
Rudy menegaskan, jika karantina mandiri tetap dilakukan dengan jaminan Ketua RT atau Ketua RW, biaya dibebankan kepada keluarga yang bersangkutan. Pasalnya, Pemkot Solo selama ini sudah menyediakan fasilitas tempat karantina di Graha Wisata Niaga dan Ndalem Joyokusuman.
Hingga siang ini jumlah pasien positif Corona di Kota Solo sebanyak 23 kasus. Dari jumlah tersebut 8 pasien dinyatakan sembuh, 11 menjalani rawat inap dan 4 pasien meninggal dunia. Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) total mencapai 502 orang, 444 diantaranya telah selesai pemantauan.
"Jumlah PDP (pasien dalam pengawasan) hari ini ada 126 orang. 74 sembuh, 32 dirawat dan 20 meninggal dunia," pungkas Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo Ahyani.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ucok Baba hendak membeli mobil Alphard untuk dibawa pulang kampung ke Sumatra.
Baca SelengkapnyaAda saja cerita tak terduga yang terjadi selama mudik ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaDiduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketika ingin mengambil pesanan risol, wanita ini mengalami kejadian tak terduga saat di perjalanan.
Baca SelengkapnyaKetika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca SelengkapnyaKabar kurang sedap datang dari Wandra Restusiyan. Kediamannya habis terbakar. Bahkan, mobil alphard yang terparkir di rumah juga habis dilalap si jago merah.
Baca SelengkapnyaPuluhan Orang Tertipu Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Miliaran Rupiah
Baca SelengkapnyaSebuah mobil tiba-tiba menabrak bagian tembok hingga menerobos ke dalam kamar miliknya. Namun ia nampak heran bukannya kaget.
Baca Selengkapnya