Video Penculikan Anak di Tasik Ternyata Hoaks, Disebar Ketua RT Libatkan Anak SD
Merdeka.com - Video kabar pencurian dan percobaan penculikan anak dengan modus dibius beredar di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Video tersebut meresahkan warga. Polisi langsung turun melakukan penyelidikan.
Dalam video yang beredar dengan durasi 26 detik itu, seorang pria terdengar mengatakan bahwa terjadi laporan penculikan di salah satu RT dan seorang anak berinisial NS. Dalam video juga ia meminta Kapolsek Manonjaya untuk memperhatikan karena kejadiannya pagi hari.
Tampak dalam video tersebut seorang anak perempuan dikelilingi warga yang membahas kejadian tersebut.
Kapolsek Cineam Resor Tasikmalaya Kota, AKP Dede Darmawan membenarkan, pihaknya menerima informasi dari warga yang resah atas beredarnya video tersebut. Itu diketahui berawal dari pengakuan anak kelas 6 sekolah dasar (SD) berinisial NS.
"Anak ini mengaku pusing karena sudah dibius hingga kemudian hilang kesadaran. Kami langsung melakukan pengecekan tempat kejadian perkara. Namun di sana kami menemukan beberapa kejanggalan," kata Dede kepada wartawan, Minggu (5/2).
Meski begitu, pihaknya kemudian membawa NS ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis dan meminta agar untuk melakukan pemeriksaan fisik.
"Dalam pemeriksaan, di dalam celana dalam NS ternyata ada uang Rp472 ribu yang awalnya dilaporkan hilang," ungkapnya.
Atas fakta yang ditemukan itu, lanjut Dede, NS pun mengaku bahwa dirinya sengaja membuat karangan cerita kepada orang tuanya. Oleh karena itu, ia pun memastikan bahwa video pencurian dan penculikan anak dengan modus pembiusan adalah hoaks.
Meski fakta sebenarnya sudah diketahui, Dede mengaku bahwa pihaknya langsung mencari penyebar video tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata pelakunya adalah K (50) yang merupakan ketua RT setempat.
Dede menyebut, K meminta maaf karena telah menyebarkan video tersebut. K pun sudah membuat pernyataan terkait video hoaks yang telah disebarkannya.
Dengan adanya kejadian tersebut, Dede berharap agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
"Cek kebenaran setiap informasi yang diterima. Dan menyikapi isu penculikan, jangan panik berlebih, tapi tetap harus waspada dan meningkatkan pengawasan kepada anaknya," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi merilis pelaku pembunuban 4 anak kandung di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pelaku bernama Panca, nampak lemas diborgol dengan tatapan kosong.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Motif pembunuhan empat anak di Jagakarsa yang dilakukan Panca berlatar cemburu
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka menyentil pihak-pihak yang meremehkan dirinya maju di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi berhasil mendidik anak-anaknya hingga kini menjadi taruna di Akmil dan Akpol.
Baca SelengkapnyaSebanyak 12 orang yang ada di dalam kendaraan tewas.
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca Selengkapnya