![DPR Kesal Anak Buah Nadiem Bilang Kuliah Tersier Sangat Kurang Mendidik!](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/23/1716464373528-4bfxdl.jpeg)
DPR Kesal Anak Buah Nadiem Bilang Kuliah Tersier Sangat Kurang Mendidik!
Anggota Komisi X DPR Fraksi Gerindra, Nuroji mengkritik keras pernyataan jika masuk perguruan tinggi negeri bersifat tersier.
Anggota Komisi X DPR Fraksi Gerindra, Nuroji mengkritik keras pernyataan jika masuk perguruan tinggi negeri bersifat tersier.
Anggota Komisi X DPR Fraksi Gerindra, Nuroji mengkritik keras pernyataan jika masuk perguruan tinggi negeri bersifat tersier. Menurutnya, ucapan seperti itu sangat tidak tepat diucapkan.
"Sangat kurang mendidik," tegas Nuroji saat rapat dengan Mendikbud Nadiem Makarim di DPR, 21 Mei lalu.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud-Ristek, Tjitjik Tjahjandarie menyebut pendidikan tinggi sifatnya tersier. Tjitjik menyampaikan itu menanggapi kenaikan uang kuliah tunggal di kampus.
Anggota Komisi X DPR Fraksi Gerindra, Nuroji curiga anggaran tersebut hanya dipakai untuk rapat.
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR mengadakan rapat bersama Mendikbud Nadiem Makarim membahas kenaikan UKT yang saat ini dianggap tidak manusiawi pada Selasa (21/05)
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim buntut naiknya uang kuliah tunggal (UKT) pada Selasa 21 Mei 2024
Baca SelengkapnyaKetua DPR Puan Maharani mengesahkan RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) menjadi UU.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR menyuarakan setuju terkait RUU Kementerian Negara, RUU TNI dan RUU Polri.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PKS Al Muzzammil Yusuf setuju dengan perubahan UU Kementerian Negara, dalam Rapat Baleg DPR, Kamis (16/5).
Baca SelengkapnyaAnggota DPR dari Fraksi PKB Luluk Nur Hamidah mengkritik proses pemilu 2024 yang sangat brutal
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR RI menggelar rapat kerja dengan Mendikbudristek RI pada Rabu (6/5)
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi X DPR mengkritisi kebijakan internal Kemenpora mengenai automatic adjustment
Baca Selengkapnya