Vaksinasi Covid-19 di Sulawesi Barat Ditunda karena Fokus Penanganan Korban Gempa
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat melalui Dinas Kesehatan menunda agenda vaksinasi Covid-19 akibat gempa hingga waktu yang belum ditentukan. Pihak dinas kesehatan masih menunggu kondisi kondusif dan para tenaga vaksinator serta masyarakat yang mendapatkan jatah vaksin telah kembali ke tempat masing-masing.
"Kita tunda sampai kondisi lebih stabil dan kondusif atau para pengungsi telah kembali. Sekarang fokus pelayanan kesehatan bagi korban gempa," kata Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulbar dr Muhammad Ichwan saat dikonfirmasi dari Makassar, Senin (18/1).
Dia menjelaskan program vaksinasi Covid-19 di Sulbar belum dilakukan. Termasuk kepada para pejabat yang masuk daftar prioritas. Hal itu, kata dia, karena sebelum peluncuran vaksinasi, tiba-tiba gempa melanda daerah itu beberapa jam sebelumnya.
"Jadi paginya (15/1) kita rencana launching, sementara gempa terjadi dinihari. Jadi sejauh ini belum ada yang kita vaksin, masih nol persen," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar, Muhammad Alif Satria mengatakan target sasaran dari pemberian vaksin tersebut, terbagi lima, yaitu, tenaga kesehatan, sebanyak 10.569, pelayanan publik sebanyak 94.023, kemudian masyarakat rentan secara geoposial, sosial, ekonomi sebanyak 343,132 orang.
Selain itu, masyarakat umum pelaku ekonomi sebanyak 371.948 orang dan masyarakat rentan lainnya sebanyak 69.367 orang. Ia menyampaikan, untuk tahap pertama, data sasaran vaksin adalah tenaga kesehatan yang tersebar di enam kabupaten di Sulbar sebanyak 10.568 orang. Di antaranya, Kabupaten Majene sebanyak 1.466 orang, untuk Kabupaten Polewali Mandar sebanyak 3.008 orang untuk Kabupaten Mamasa sebanyak 1.543 orang.
Selain itu untuk Kabupaten Mamuju sebanyak 2.694 orang dan untuk Kabupaten Pasangkayu sebanyak 780 orang dan untuk Kabupaten Mamuju Tengah sebanyak 1.078 orang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnya