Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usai serangan ke New York, Trump desak imigrasi AS lebih ketat

Usai serangan ke New York, Trump desak imigrasi AS lebih ketat Custom and Border Protections. ©getty images

Merdeka.com - Presiden AS Donald Trump mendesak kongres untuk memperketat kebijakan imigrasi pasca serangan percobaan bom bunuh diri di New York. Menurut Gedung Putih, teror seperti serangan tersebut sebenarnya bisa dicegah dengan kebijakan imigrasi yang kuat.

Trump juga yakin kebijakan tersebut akan mencegah orang-orang yang berpotensi mengacau untuk memasuki negara adidaya itu.

"Sistem imigrasi negara menerima terlalu banyak risiko dan orang yang tidak diperiksa secara memadai untuk mengakses negara kita," kata Trump.

Trump menyebut pelaku teror mendapat keuntungan dari visa imigran berbasis keluarga. Menurut Trump metode imigrasi berantai sama sekali tidak cocok dengan keamanan AS.

"Teror-teror hari ini memasuki negara kita melalui migrasi keluarga besar, yang tidak sesuai dengan keamanan nasional. Kongres harus mengakhiri migrasi rantai. Kongres juga harus bertindak atas usulan administrasi pemerintah saya untuk meningkatkan keamanan dalam negeri." kata Trump, seperti dilansir dari CNN, Selasa (12/12).

Dia menginginkan semua pemohon visa ke AS disaring sebelum menerima visa mereka. Padahal seperti diketahui, pemerintah AS di era Trump sudah menerapkan kebijakan imigrasi yang lebih ketat dibanding Presiden Obama.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengatakan tersangka bernama Akayed Ullah, 27 tahun, berasal dari Bangladesh dan tinggal di AS sejak tahun 2011. Dia masuk ke AS dengan menggunakan visa untuk anak-anak saudara kandung dari warga AS.

Juru bicara Tyler Houlton mengatakan Ullah adalah penghuni permanen yang sah, atau pemegang kartu hijau.

Pemerintah menyalahkan rantai migrasi sehubungan dengan serangan tersebut. Rantai migrasi merupakan sebuah istilah yang menggambarkan imigrasi ke AS berdasarkan koneksi keluarga.

Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Sanders berpendapat bahwa Ullah tidak akan berada di AS jika kebijakan imigrasi pilihan Trump diterapkan.

"Kami tahu bahwa kebijakan Presiden menyerukan diakhirinya migrasi berantai, inilah yang dilakukan individu ini ke Amerika Serikat, dan kebijakannya sudah ada, maka penyerang tersebut tidak akan diizinkan masuk ke negara tersebut," Kata Sanders.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bebas Visa Bukan Solusi Tingkatkan Kunjungan Turis Asing ke Indonesia, Ini Alasannya

Bebas Visa Bukan Solusi Tingkatkan Kunjungan Turis Asing ke Indonesia, Ini Alasannya

Sudah seharusnya Indonesia adaptif dalam melihat pergeseran perilaku wisatawan global.

Baca Selengkapnya
Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia

Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia

Sebelum ada istilah presiden, seorang pemimpin biasanya disebut dengan 'kaisar', 'raja', dan 'sultan'.

Baca Selengkapnya
Menurun Tajam, Jumlah Turis Asing Kunjungi Indonesia Hanya 917.000 di November 2023

Menurun Tajam, Jumlah Turis Asing Kunjungi Indonesia Hanya 917.000 di November 2023

Amalia menyebut, turis asing yang berkunjung ke Indonesia pada November 2023 didominasi asal Malaysia sebesar 15,45 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Masyarakat Indonesia Diminta Tak Asal Pakai Visa untuk Berhaji, Ini Risikonya Jika Tetap Nekat

Masyarakat Indonesia Diminta Tak Asal Pakai Visa untuk Berhaji, Ini Risikonya Jika Tetap Nekat

Petugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.

Baca Selengkapnya
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965

Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965

Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Istana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini

Istana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini

Istana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Bahas RUU DKJ Bersama Baleg DPR, Mendagri: Ingin Jakarta jadi Kota Kelas Dunia Seperti New York

Bahas RUU DKJ Bersama Baleg DPR, Mendagri: Ingin Jakarta jadi Kota Kelas Dunia Seperti New York

"kita ingin juga agar kota Jakarta menjadi salah satu pusat utama di bidang perekonomian, kira- kira seperti New York-nya Amerika," kata Tito

Baca Selengkapnya
Kalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara

Kalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara

Sepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.

Baca Selengkapnya