Update Terkini Pencarian Pilot Susi Air yang Disandera KKB
Merdeka.com - Panglima TNI, Yudo Margono enggan untuk mengerahkan pasukannya dalam jumlah yang masif hanya untuk menyelamatkan pilot Susi Air, Capt Philip Mark Mehrtens yang hingga saat ini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata Papua. Menurutnya hal itu sudah setara tindak peperangan yang dapat menyebabkan korban jiwa banyak.
Hal itu disampaikan Yudo usai mengikuti acara HUT TNI AU Ke 77 di landasan pacuan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (9/4).
"Saya tidak mau menggunakan cara perang, nanti kalau cara perang banyak penduduk yang jadi korban yang digunakan mereka sebagai tameng," kata Yudo kepada wartawan.
Yudo menambahkan, penyelamatan terhadap pilot Susi Air dari sandera KKB diperlukan kehati-hatian yang ekstra. Di antaranya dengan tetap mengutamakan keselamatan jiwa dari kapten Philip itu sendiri dan warga sekitar.
"Entar kalau diserang jadi enggak ada artinya pasti enggak jelas. Dan mereka pasti sudah ancang-ancang kalau diserang, nanti TNI malah dibunuh sama mereka. Nanti difitnah anggota TNI atau Polri," ujarnya.
Meski sudah dua bulan disandera, Yudo memastikan prajurit TNI dan Polri terus melakukan pencarian terhadap Kapten Philips. Sembari mengedepankan cara-cara yang intensif,
Dia mengungkapkan, tokoh masyarakat dan Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge meminta TNI bersabar dan tidak melancarkan operasi militer.
"Ini berdasarkan tokoh masyarakat maupun dari (Pj.) Bupati Nduga yang selalu mengerem saya, meminta saya untuk sabar. Karena nanti dampaknya akan lebih besar lagi, kerugiannya akan lebih berdampak besar untuk masyarakat kita," katanya.
Tak hanya itu, tim gabungan juga sudah menangkap sejumlah anggota KKB. Termasuk menyita senjata yang mereka miliki.
"Yang jelas kita sudah berhasil menangkap beberapa KKB dan sudah menyita beberapa senjata dengan operasi teritorial yang kita gelar bersama Polri," ujar Yudo.
Sebelumnya, pada Selasa (7/2), Philip disandera KKB setelah mendaratkan pesawat jenis Pilatus Porter di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Selain menyandera Philip, KKB juga membakar pesawat milik maskapai Susi Air tersebut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semua pihak saat ini masih berupaya mencoba membebaskan Kapten Philip
Baca SelengkapnyaTNI masih terus berupaya membebaskan Philips dengan mengendepankan upaya negosiasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah bersama TNI dan Polri memilih mengedepankan negosiasi dalam membebarkan Pilot Susi Air agar tidak ada warga sipil yang menjadi korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam hal ini, pemerintah daerah (pemda) dianggap menjadi ujung tombak untuk melakukan negosiasi dengan KKB.
Baca SelengkapnyaCaptain Philips nampak terlihat menggunakan jaket panjang berwarna hitam.
Baca SelengkapnyaKepolisian dan tentara telah melakukan berbagai upaya
Baca SelengkapnyaSatgas menyebut, saat ini Pj Bupati Nduga, Edison Gwijangge terus melakukan negosiasi dengan Egianus Kogoya.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air Philip Mark Merthens disandera oleh KKB sudah setahun lebih.
Baca SelengkapnyaKristi turut menanggapi insiden pesawat BTK6723 Batik Air A320 registrasi PK-LUV, dengan pilot dan copilot tertidur saat penerbangan dari Kendari-Jakarta.
Baca Selengkapnya