Update 27 Juli: Ada 366 WNA Positif Covid-19, Terbanyak di DKI dan Aceh
Merdeka.com - Sebanyak 366 warga negara asing (WNA) yang berada di Indonesia dilaporkan positif Covid-19 per 27 Juli 2020. Ada penambahan dua kasus dari hari sebelumnya.
Berdasarkan website covid.19.go.id milik Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19, 253 dari 366 WNA tersebut telah sembuh. Sedangkan 9 orang meninggal dunia.
Totalnya, ada 621 WNA yang sedang dalam pemantauan. Selain itu, ada 329 WNA yang berstatus ODP sudah dipulangkan ke negara asalnya atau direpatriasi.
Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah WNA positif Covid-19 terbanyak. Totalnya ada 132 kasus. Terdiri dari 76 ODP yang diisolasi mandiri dan 56 Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit.
©2020 Merdeka.com/istimewaSelanjutnya, posisi kedua diduduki oleh Provinsi Aceh. Jumlah WNA berstatus ODP yang sedang menjalani isolasi mandiri sebanyak 99 orang. Tidak ada PDP yang dirawat di Aceh. Di urutan ketiga, ada Provinsi Jawa dengan jumlah PDP yang dirawat 29 orang, ODP yang diisolasi mandiri sebanyak lima orang.
Tiga provinsi dengan kasus positif terendah, yang pertama ditempati oleh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Yogyakarta dengan jumlah PDP 1 orang. Selanjutnya ditempati Provinsi Bangka Belitung.
Jumlah ODP yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 2 orang dan 1 orang PDP sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Urutan provinsi dengan kasus terendah ketiga adalah Provinsi Maluku. Dengan jumlah WNA dirawat di rumah sakit sebanyak 6 orang.
Ada enam provinsi tanpa ada kasus WNA yang positif Covid-19. Keenam provinsi itu adalah Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Sumatera Utara, dan Provinsi Papua.
Pada 15 Juli lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi, memastikan bahwa WNA yang terjangkit virus Corona juga akan mendapatkan layanan rumah sakit dari pemerintah. Retno tidak membeda-bedakan antara WNA dan WNI.
Keduanya akan mendapatkan pelayanan yang sama. Berdasarkan Permenkes No. 283/2020, biaya rumah sakit bagi perawatan pasien Covid-19 akan ditanggung oleh pemerintah Indonesia.
"Jika ada WNA yang mengalami gejala Covid-19, dia dapat menghubungi hotline kementerian kesehatan. Kalau tidak, mereka dapat pergi ke rumah sakit terdekat untuk menjalani tes dengan biaya sendiri," kata Retno kepada wartawan di kantornya (15/7).
©2020 Merdeka.com/istimewa
Sementara itu, walaupun jumlah kasus WNA yang terjangkit virus Corona terus bertambah, Indonesia masih mengizinkan penerbangan dari luar negeri ke Indonesia sesuai dengan syarat yang berlaku. Hal ini disampaikan oleh Dirjen Protokol dan Konsuler Kemenlu, Andy Rachmianto pada 9 Juli lalu.
Selama para WNA masih memiliki persyaratan seperti tugas diplomatik, pemegang kartu izin tinggal terbatas (Kitas) dan kartu izin tinggal tetap (Kitap), mereka boleh datang ke Indonesia. Mereka juga harus melakukan tes PCR. Hasil tes itu harus terbukti negatif sebelum masuk ke Indonesia.
“Jadi kita memberikan jangka waktu hasil tes PCR 1 minggu. Setelah tiba di bandara kalau punya hasil PCR negatif, mereka diminta mengisi kartu kesehatan, kemudian ada pemeriksaan tambahan juga di bandara atau pelabuhan,” kata Andy kepada wartawan (9/7).
Kartu kesehatan juga diserahkan ke perwakilan duta besar masing-masing negara di daerah tujuan. Selain itu, dalam perjalanan menuju daerah tujuan, WNA juga diminta untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dan melakukan isolasi mandiri 14 hari di lokasi tujuan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaIsnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca Selengkapnya