UNHCR dan IOM Diminta Tanggung Jawab Tangani Pengungsi Rohingya di Aceh
Merdeka.com - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh angkat bicara soal seringnya pengungsi Rohingya terdampar di Aceh. United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan The International Organization for Migration (IOM) diminta tidak lepas tanggung jawab menangani pengungsi Rohingya.
Ketua Komisi I DPR Aceh, Iskandar Usman Alfarlaki berharap IOM memastikan pengungsi Rohingya didata kemudian dicek kembali ke negaranya.
"Jika memang mereka ini sebagai pencari suaka politik, maka UNHCR dan IOM harus memfasilitasi mereka untuk dipindahkan ke negara ketiga," katanya, Kamis (29/12).
Menurutnya, secara kemanusiaan pemerintah memang harus memberikan perlindungan kepada pengungsi. Namun, juga harus menyelidiki alasan etnis Rohingya itu kerap terdampar di Aceh.
Ia tidak yakin pengungsi Rohingya tersebut murni pencari suaka politik. Alfarlaki mencurigai wilayah Aceh hanya dijadikan daerah transit mereka untuk masuk Malaysia.
Apalagi, saat di pengungsian para pengungsi Rohingya kerap melarikan diri. Ironisnya terjadi tak lama setelah mereka diselamatkan di penampungan.
"Siapa sekarang yang memfasilitasi pelarian mereka? Siapa yang menampung mereka serta ke mana mereka melarikan diri? Ini juga harus diselidiki dan harus diusut secara tuntas,” tegasnya.
Alfarlaki juga mengatakan perlu adanya penyelidikan indikasi terlibat para sindikat human trafficking.
“Apa mereka punya agen di Aceh atau di Indonesia, kemudian akan dibawa melalui Sumatera Utara dan masuk kembali ke Malaysia dan di Malaysia mencari kerja. Ini juga harus dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyelundupan Rohingya ke Aceh.
Baca SelengkapnyaKetiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
MPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.
Baca SelengkapnyaWarga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri ikut mengusut kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan para pengungsi Rohingya di Aceh.
Baca SelengkapnyaSebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaTiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca Selengkapnya