Ungkap Kasus Diklatsar Menwa UNS, Polisi akan Periksa Dokter yang Terlibat Autopsi
Merdeka.com - Kasus penyidikan meninggalnya Gilang Endi Saputra (21) mahasiswa peserta Diklatsar Menwa UNS hari Minggu lalu, memasuki babak baru. Jajaran Satreskrim Polresta Surakarta akan memanggil seluruh dokter tim forensik yang terlibat dalam autopsi korban untuk dimintai keterangan.
"Semua dokter yang terlibat dalam tim kedokteran forensik yang melakukan autopsi terhadap jenazah," ujar Kapolresta Surakarta Kombes Ade Safri Simanjuntak, Minggu (31/30).
Para saksi ahli tersebut akan diminta untuk menjelaskan hasil autopsi jenazah Gilang secara detail yang telah dilakukan tim kedokteran forensik. Keterangan tersebut sangat diperlukan untuk menentukan waktu dilaksanakannya gelar perkara.
"Setelah itu nanti terkumpul semua kita akan segera melakukan gelar perkara penentuan tersangka dalam kasus dimaksud," katanya.
Hingga saat ini, lanjut Ade, sudah ada 25 saksi yang diperiksa. Pihaknya terus mengefektifkan untuk pencarian alat bukti pendukung pengungkapan kasus yang menimpa mahasiswa peserta Pendidikan dan Latihan Dasar Pra Gladi Patria XXXVI Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS itu.
"Agenda minggu depan kami telah memanggil para ahli untuk dimintai keterangan dalam rangka melengkapi alat bukti," katanya.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan LPSK untuk memberikan perlindungan dan pendampingan untuk para saksi maupun korban saat pemeriksaan.
"Insya Allah nanti hari Selasa tim LPSK dari Jakarta akan melakukan assessement terkait dengan itu,"katanya.
Polresta Surakarta berhasil mengungkap penyebab meninggalnya Gilang Endi Saputra (21), mahasiswa peserta Diklatsar Menwa UNS, Minggu (24/10) lalu. Menurut Kapolresta Surakarta, Kombes Ade Safri Simanjuntakpihaknya telah menerima hasil autopsi jenazah almarhum Gilang dari Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Biddokes Polda Jawa Tengah, pada Jumat pukul 11.00 WIB tadi.
"Dari hasil autopsi tersebut, disimpulkan bahwa penyebab kematian adalah karena luka, akibat kekerasan tumpul, yang mengakibatkan mati lemas," ujar Ade.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita ahli forensik Indonesia pernah ungkap kasus pembunuhan dari hasil otopsi.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan autopsi yang dilakukan oleh dokter ahli forensik Bhayangkara Jambi, Dokter Erni Situmorang, ternyata ditemukan sejumlah luka di tubuh AH.
Baca SelengkapnyaTA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban mengalami kecelakaan setelah menghindari pengendara lainnya.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaPekerjaan itu diklaim sudah terjadwal sebelumnya sehingga tidak bisa ditinggalkan.
Baca SelengkapnyaTemuan itu sejalan dengan kondisi hasil rontgen kepala korban yang tidak ditemukan anak peluru dalam rongga kepala.
Baca SelengkapnyaPolisi belum menetapkan tersangka dugaan pelecehan seksual terhadap istri pasien yang tengah hamil, TA (22), dengan terlapor dokter spesialis ortopedi MY.
Baca SelengkapnyaSoal pelaku yang dikabarkan sempat melarikan diri usai menabrak pedagang kacang, Kompol Fani menyatakan tidak benar
Baca Selengkapnya