'Ujaran kebencian seperti virus gampang menyebar, jangan dibiarkan'
Merdeka.com - Ujaran kebencian atau hate speech semakin masif di masyarakat baik melalui media sosial ataupun media lainnya. Adanya hate speech tentu dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat yang berujung pada perpecahan bangsa.
Masyarakat diminta tidak terjebak dengan perilaku hate speech yang juga ditunggangi kelompok-kelompok radikal atau kelompok lain yang menyulut keributan. Kampanye untuk menghindarkan masyarakat dari berbagai konflik sosial itu harus dilakukan pada banyak level.
"Jangan memberikan kompromi sedikit pun, kepada siapa pun mereka melakukan ujaran kebencian. Karena begitu ada satu yang dibiarkan maka itu akan menjadi jamur dan seperti virus yang gampang menyebar," ujar Ketua Umum Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Siti Musdah Mulia dalam keterangannya, Sabtu (12/5).
Menurut dia, untuk menghentikan ujaran kebencian maka yang dibutuhkan pertama-tama adalah kesadaran masyarakat. "Marilah kita bersama-sama mengedepankan nilai-nilai moral yang kita anut dalam agama kita masing-masing sebagai pegangan dalam berbagai kehidupan," katanya.
Untuk membangkitkan kesadaran masyarakat agar menjauhi ujaran kebencian sekaligus membangun kehidupan yang damai, menurut Musdah, harus ada kampanye yang dimulai dari tingkat keluarga, lembaga pendidikan, dan di tingkat masyarakat.
Dalam hal ini, kata Musdah, keteladanan sangat dibutuhkan. Untuk itu, mereka yang ditokohkan dan menjadi panutan masyarakat harus bisa memberikan teladan.
"Kalau para tokoh tidak memberikan teladan bagaimana kita berharap masyarakatnya menjadi lebih baik," katanya.
Menurut Musdah, peran pemerintah, terutama aparat penegak hukum, juga cukup penting untuk meredam maraknya ujaran kebencian. "Masyarakat juga harus diberikan peringatkan, diberi pengertian mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Saya pikir sosialisasi itu penting," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN
Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral Momen Dua Penyandang Disabilitas Berhasil Wisuda dengan Nilai Memuaskan, Begini Sosoknya
Sesi penerimaan ijazah dua wisudawan tersebut disambut haru sekaligus tepuk tangan meriah.
Baca SelengkapnyaJihad Sering Disalahpahami untuk Kepentingan Politik dan Ekonomi
Islamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaJangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaViral Pengamen Jalanan Bersuara Merdu Miliki Sikap Sopan, Aksinya Banjir Pujian
Bermodalkan speaker kecil di tangannya, aksi pengamen jalanan bersuara merdu ini banjir pujian warganet.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Gara-Gara Jalan Dikeramik, Banyak Pemotor 'Ngepot' di Medan
Persimpangan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, mendapat sorotan publik. Penggunaan material keramik membuat pemotor banyak terpeleset.
Baca Selengkapnya